Secuil Cerita di Pulau Tidung

Sekilas Singkat Pulau Tidung.

Pulau Tidung adalah salah satu pulau pada gugus Kepulauan Seribu. Secara administrasi termasuk dalam wilayah Kelurahan Pulau Tidung Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Kini Pulau Tidung menjadi obyek wisata yang sangat ramai dikunjungi, baik lokal maupun luar negeri. Dengan suguhan utamanya adalah keindahan pantai dan suasana alam yang bersahabat menjadikan Pulau Tidung memiliki tingkat kunjungan yang tinggi oleh para wisatawan. Beberapa aktifitas dapat dilakukan untuk mengisi liburan di pulau ini, seperti melakukan snorkeling, diving, atau olahraga air lainnya seperti jetski, banana boat, atau sekedar jalan-jalan dengan bersepeda mengelilingi pulau dengan suasana pantai dan perkampungan masyarakatnya yang asri. Biaya sewa untuk alat-alat tersebut pun relatif terjangkau untuk kalangan backpacker sekalipun, seperti sepeda yang disewakan perhari cukup Rp15.000,00 dan perlengkapan snorkeling 1 setnya Rp35.000,00. Untuk penginapan yang ada di Pulau Tidung secara umum terbagi dua, dan jangan harap disini menemukan hotel atau penginapan seperti hotel, untuk mempertahankan keasrian dan suasana alami, penginapan untuk pengunjung merupakan penginapan "home stay" (rumah tinggal). Pertama, merupakan rumah penduduk setempat yang dapat dijadikan tempat tinggal sementara oleh para wisatawan. Pada saat rumahnya dijadikan "home stay", pemilik rumah memiliki kamar sendiri yang dijadikan tempat tinggalnya, atau bahkan ada yang harus "mengungsi" ke rumah saudaranya dengan lokasi yang tidak jauh. Kedua, merupakan rumah atau juga lebih tepatnya kamar-kamar yang disewakan (seperti kost-kostan) yang berada diantara rumah-rumah penduduk. Harga sewa kamar atau rumah pun sangat terjangkau, untuk yang menyewa hanya per kamar (baik dalam rumah atau pun yang kamar-kamar) Non-AC antara Rp300.000,00 s.d. Rp350.000,00 sedangkan yang memakai AC Rp350.000,00 s.d. Rp400.000,00. Bila rombongan sebaiknya menggunakan "home stay", sehingga sewanya terdiri dari 1 rumah yang biasanya terdiri dari 2 kamar tidur, ruang tamu, dan ruang keluarga (tergantung kondisi rumah tersebut). Jangan segan untuk melihat kamar-kamar atau rumah tersebut sebelum tinggal dan menginap, secara umum penduduk setempat tidak keberatan bila kita mengecek kondisi kamar atau rumah tersebut, seperti kondisi tempat tidur, kamar mandi, dan lain sebagainya. Tetapi secara umum jangan diragukan lagi bahwa rata-rata kondisinya sangat baik sesuai standar kesehatan dan kunjungan wisatawan.


Transportasi utama menuju ke Pulau Tidung jelas menggunakan kapal boat dengan kapasitas 200 orang, dengan membayar tiket sebesar Rp35.000,00 sekali jalan kita sudah sampai ke Pulau Tidung. Pemberangkatan kapal ke Pulau Tidung berawal dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta, dimulai dari jam 06.00 WIB setiap harinya hingga pukul 09.00 WIB, rata-rata terdiri dari 5 hingga 6 kapal seharinya untuk hari libur sedangkan untuk hari biasa 3 atau 4 kapal saja. Untuk hari libur biasanya kapal akan terdiri dari 2 golongan, yaitu reguler dan wisatawan. Reguler disini dimaksudkan adalah pemberangkatan kapal dengan penumpang masyarakat umum campur aduk, yang belanja kebutuhan sehari-hari seperti sayur mayur dan lain sebagainya. Sedangkan yang wisatawan adalah kapal yang telah di "booking" oleh pihak agen travel untuk mengangkut wisatawan sehingga tidak bercampur aduk dengan masyarakat umum. Bila kita berangkat tidak menggunakan agen travel bisa saja bergabung dengan kapal yang kedua, bebas-bebas saja yang penting tidak melebihi batas maksimum penumpang kapal karena akan dicek langsung oleh pihak Syahbandar (KPLP) Pelabuhan Muara Angke, karena ini menyangkut keselamatan penumpang juga.


Adapun jadwal kepulangan dari Pulau Tidung menuju Muara Angke terdiri dari dua kali pemberangkatan, yaitu jam 08.30 WIB dan 13.00 WIB, untuk jumlah kapal khususnya pada hari libur sangat tergantung dari jumlah kunjungan para wisatawan. Terdapat juga kapal yang singgah dari pulau lain, seperti dari Pulau Pramuka, bila masih sedikit penumpangnya akan mampir ke Pulau Tidung untuk menaikkan penumpangnya. Jadi jangan khawatir untuk transportasi menuju dan dari Pulau Tidung. Perjalan berlayar dari Muara Angke ke Pulau Tidung ditempuh kurang lebih 3,5 jam, melewati beberapa gugus pulau seperti Pulau Kelor, Pulau Bidadari dan Pulau Onrust.


Tampak dari kiri atas: Pulau Kelor, Pulau Bidadari, Pulau Onrust, dan gugus Kepulauan lainnya


Secuil Cerita Trip Ala Backpacker Ke Pulau Tidung


Berawal dari browsing di backpackerindonesia.com dengan mencari agenda yang asyik untuk diikuti, dan aku pun jatuh cinta untuk mengikuti trip ke Pulau Tidung, komunikasi secara online pun berjalan dengan lancar untuk memastikan keikutsertaan dan jadwal plus lampiran-lampirannya, plus tentunya by phone dengan Kepala Suku Pak Priyo dibangun komunikasi dengan lancar. Dan akhirnya deal pun tercipta untuk berangkat ke Pulau Tidung pada tanggal 9 - 10 Oktober 2010 dengan meeting point ada di dua lokasi, yaitu langsung di pemberangkatan kapal di Pelabuhan Muara Angke pada jam 06.00 WIB dan di Cempaka Mas Jakarta pada jam 05.00 WIB.


Aku pun berangkat dari kota Serang pada jam 03.00 WIB dengan perkiraan waktu 3 jam perjalanan sehingga tidak terlambat sampai di Pelabuhan Muara Angke yang aku tidak tahu persis jarak tempuh yang dibutuhkan, karena sebelumnya sudah tanya sana tanya sini dengan rekan-rekan yang mengenal Jakarta, aku putuskan untuk memberi "spare" waktu selama 3 jam perjalanan. Dengan menumpang bis jurusan Merak - Kalideres pun aku berangkat dengan sukses, karena suasana kantuk yang menghinggapiku, akupun tertidur dengan pulasnya. setelah terlebih dahulu bayar bis Rp18.000,00 karena telah didatangi kenek bisnya. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam sampailah aku di Terminal Kalideres Jakarta, sesuai saran teman juga, aku melanjutkan perjalanan dengan menumpang ojek biar cepat sampai dan tidak ribet di jalannya. Kira-kira menempuh perjalanan selama 30 menit pun aku sampai di SPBU Muara Angke dan membayar biaya ojeknya sebesar Rp60.000,00 (lumayan jg ya), ternyata perjalanannya hanya menempuh kurang lebih 2 jam saja dari Serang dari "spare" waktu 3 jam yang aku perkirakan. Karena hari masih subuh hari dan aku belom sholat subuh, aku pun mencari Mushola terdekat yang berada di depan Pasar Ikan Muara Angke (kebetulan aku pernah ke Muara Angke dengan rekan-rekan kantor waktu "cari" makan ala seafood, sehingga sudah tau letak Mushola tersebut). Selesai sholat subuh dan waktu yang masih ada untuk pertemuan dengan rekan-rekan yang akan berangkat ke Pulau Tidung, terutama sang kepala suku Pak Priyo, aku pun tidur dulu di mushola tersebut, lumayan memanfaatkan waktu yang terluang.


Sekitar jam 06.00 WIB, aku pun segera meluncur ke Pelabuhan Muara Angke sebagai meeting point pemberangkatan. Sesuai dengan informasi yang diterima dari pak Priyo, bahwa cari saja spanduk FBI atau orang dengan ciri-ciri memakai baju warna oranye, aku pun segera mencarinya. Tetapi setelah berputar-putar tidak ada itu yang namanya spanduk, sedangkan orang yang pakai baju oranye banyak juga, dari pada tidak pasti mendingan menunggu di warung-warung pinggir dermaga yang banyak berjajar. Seiring waktu aku melihat seorang backpack yang tanya sana tanya sini tentang informasi FBI (Forum Backpacker Indonesia), maka aku samperin tuch orang karena senasib yang kemudian aku kenal dengan nama Latifu (orang Jakarta asal Surabaya) bersama rekan-rekannya berjumlah 6 orang.





Suasana Dermaga Pelabuhan Muara Angke dengan Para Nelayannya


Mendung tebal dan hujan yang menemani keberangkatan, tampak Pelabuhan Muara Angke dilihat dari lautan.


Suasana dermaga sudah diguyur hujan cukup derasnya, kami masih menunggu dengan sabarnya dan akhirnya sekitar jam 06.30 WIB ada orang yang mendekati kami dan mengharapkan kumpul bersama di Pos Pelayanan Terpadu dermaga (ternyata dialah pihak agen travel yang akan memberangkatkan kami - hingga pulang pun aku tidak tau namanya - ckckckkk ... ). Tunggu dan menunggu akhirnya rombongan dari yang kumpul di Cempaka Mas tiba dengan menumpang Mikrolet merah datang juga, di dalamnya termasuk Pak Priyo sang kepala suku. Cerita punya cerita ternyata itu bis ngak tau jalan menuju Muara Angke hingga kesasar makanya terlambat sampai di Muara Angke. Hmmm ... jadi terlambatlah pemberangkatan yang direncanakan jam 07.00 WIB. Akhirnya pada jam 07.45 WIB kami pun menaiki kapal setelah dilakukan pengecekan peserta yang ikut. Ternyata ada sekitar 5 peserta yang mengundurkan diri karena melihat cuaca hujan dan tidak bersahabat ini.




Suasana di Kapal Very dan pengecekan personil rombongan oleh Kepala Suku


08.00 WIB kapal diberangkatkan menuju Pulau Tidung ditemani dengan gerimis hujan yang terus berlangsung hingga kapal melewati Pulau Bidadari (pulau pertama yang ditemui diantara gugus Kepualauan Seribu), Pulau Kelor dan Pulau Onrust. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, akhirnya rombongan Forum Backpacker Indonesia sampai di dermaga Pulau Tidung. Sebelum sampai di dermaga, memang pemandangan yang menakjupkan tersuguh disini, hamparan pulau dengan panjang garis pantainya dan indahnya terbentang Jembatan Cinta yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dengan Pulau Tidung Kecil. Perasaan takjup sangat terasa atas kekuasaan Sang Pencipta terhadap alam ini.





Suguhan pemandangan yang indah di Dermaga Pulau Tidung, serasa lelah hilang seketika setelah menempuh kurang dari 3 jam di laut.


Sesampainya di dermaga, langkah awal yang dilakukan adalah konsolidasi, terutama untuk pembagian "home stay". Jumlah rombongan sebanyak 33 orang, sehingga dibagi dalam 3 kelompok, masing-masing kelompok menempati satu rumah. Kelompok pertama terdiri dari 11 orang, kelompok kedua 10 orang dan kelompok ketiga 12 orang. Tentu saja tidak ketinggalan foto bersama dulu dengan kekuatan penuh (ternyata tidak penuh juga karena sudah ada yang asyik jadi foto model duluan ... ). Kemudian setelah itu segera meluncur ke rumah yang telah ditentukan berdasarkan kelompok. Kegiatan yang dilakukan pertama kali adalah istirahat dulu sambil menunggu kiriman makan siang dari pihak agen travel.



Sesampainya di Pulau Tidung


Acara makan siang di Rumah 3 dan Rumah 1, maaf untuk rumah 2 ngak sempet di dokumentasikan.

bersambung ke: "Berpetualang DI Pulau Tidung"


Secuil Cerita di Pulau Tidung Secuil Cerita di Pulau Tidung Reviewed by Massaputro Delly TP. on Senin, Oktober 11, 2010 Rating: 5

5 komentar:

  1. Jembatan cinta telah selesai di perbaiki.

    BalasHapus
  2. Untuk tanggal 25 mai buan ini, penginapan di tidung sudah penuh..

    BalasHapus
  3. Cerita Cinta Emang selalu bikin orang penasaran.
    Salam..

    BalasHapus
  4. lebaran 2014 masih ada penginapan yang kosong di pulau tidung

    BalasHapus
  5. menyediakan paket wisata pulau tidung

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.
close