Benteng Somba Opu , Sebuah Bukti Perjuangan Tiada Henti

"ROAD 2 MAKASSAR"
- Visit Makassar 2011 -


Hari Ketiga, 8 Maret 2011, 16.00 - 18.00 WITA.

Perjalanan belum terhenti di Museum Balla Lompoa Gowa, selanjutnya cerita ini masih berlanjut untuk mengunjungi salah satu saksi sejarah tentang dahsyatnya perjuangan rakyat Sulawesi dalam menentang kolonial Belanda, yaitu Benteng Somba Opu.



Akses menuju lokasi cukup jauh dari Kota Gowa dengan jalan arteri yang kecil dan ada beberapa kondisi jalan yang sudah rusak ringan, terutama kondisi jalan hampir mendekati lokasi Benteng. Berbeda dengan obyek wisata yang lainnya, kondisi di Benteng ini terlihat kurang terurus, tampak semak yang meninggidan kondisi jalan. Selidik punya selidik, ternyata kondisi ini karena adanya pertentangan antara Pemerintah Daerah dengan elemen masyarakata yang menentang pembangunan Gowa Disovery Park (GDP) di kawasan budaya Benteng Sompa Opu. Theme Park ini akan berisi, water boom, taman gajah dan taman burung, plus treetop dan wahana rekreasi lainnya.


Elemen masyarakat beralasan bahwa pembangunan GDP merusak dan mengubah lanskap Benteng Somba Opu, mengganggu kawasan tersebut sebagai ruang budaya, juga menutup akses warga kota untuk mendapatkan ruang publik yang murah dan tenang. Perusakan terjadi saat pekerja Gowa Discovery Park melakukan penggalian, penutupan lahan dengan menggunakan traktor, disinyalir proses tersebut telah menghancurkan artifak-artifak ataupun benda-benda purbakala lainnya. Selain itu, di dalam benteng sudah terdapat rumah-rumah adat yang kerap dijadikan ladang hunting fotografer dan kadang ada juga pasangan yang menjadikan lokasi itu sebagai tempat foto-foto prewed. Di dalam komplek benteng Somba Opu ada beberapa rumah adat sulawesi Selatan, ada rumah adat Bugis-Makassar, Toraja, Mandar, dan lain sebagainya.

Tetapi akhirnya, Pembangunan proyek Gowa Discovery Park (GDP) di kawasan Benteng Somba Opu (BSO), Kabupaten Gowa, akhirnya dilanjutkan. Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Makassar serta Dinas Kebudayaan dan Parawisata Sulawesi Selatan sudah bertemu dengan direktur PT. Mirah Megah Wisata untuk menentukan lokasi pengganti water boom. Pengukuran dan pemasangan patok sebagai batas pembangunan water boom yang berjarak 100 meter dari dinding benteng, pembangunan GDP karena letak water boom sudah berada di zona aman.






Tentang Benteng Somba Opu

Ilmuwan Inggris, William Wallace, menyatakan, Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat yang pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini adalah saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya. Pernyataan Wallace bisa jadi benar. Begitu memasuki kawasan Benteng Somba Opu, akan segera terlihat tembok benteng yang kokoh. Menggambarkan sistem pertahanan yang sempurna pada zamannya. Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan. Ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia. Namanya Meriam Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan diameter 4,14 cm.

Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan. Tetapi menurut peta yang tersimpan di Museum Makassar, bentuk benteng ini adalah segi empat. Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat dinding yang belum tergali. Memang, setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin, Belanda menghancurkan benteng ini. Selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.

Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum Makassar, benteng ini berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur. Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter. Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.

  • Lokasi Obyek

Benteng Somba Opu terletak di Jl Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Jaraknya sekitar enam kilometer sebelah selatan pusat Kota Makassar.

  • Akses ke Lokasi

Benteng Somba Opu dapat diakses dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi) dengan angkutan kota (petepete) atau taksi. Jika menggunakan angkutan kota, dari Lapangan Karebosi menumpang angkutan kota jurusan Cenderawasih. Dari Cenderawasih berganti angkutan menuju Benteng Somba Opu.



Benteng Somba Opu , Sebuah Bukti Perjuangan Tiada Henti Benteng Somba Opu , Sebuah Bukti Perjuangan Tiada Henti Reviewed by Massaputro Delly TP. on Minggu, Maret 20, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close