Memotret pemandangan pada siang hari dengan cahaya matahari melimpah, tetapi memakai tripod? Hal ini mungkin tampak tak lazim. Tetapi, manakala kita memang ingin memotret pemandangan dengan kecepatan rana rendah agar gerakan-gerakan air, awan, dan bintang (malam hari) bisa terekam, kita memang harus menggunakan bantuan tripod. Dan memotret pemandangan dengan penekanan pada kecepatan rana rendah ini biasa disebut dengan cabang fotografi slow speed landscape.
Klinik Fotografi Kompas (KFK) kali ini menampilkan karya-karya dua orang Indonesia yang sangat intens berburu foto slow speed landscape ini, yaitu Gathot Subroto dan Zulkarnain Katili. Kedua pehobi fotografi fanatik ini selalu membawa perlengkapan-perlengkapan wajib fotografi jenis ini, yaitu tripod, filter-filter Neutral Density (ND) tingkat tinggi, dan juga filter polarizer (PL). Perhatikan karya-karya mereka di halaman ini yang memberi warna lain dari sebuah foto pemandangan alam Indonesia. Gerakan air dan bintang yang terekam dalam foto menimbulkan efek seakan bukan alam nyata.
Prinsip utama slow speed landscape adalah kita memaksa rana kamera agar berkecepatan rendah. Maka, sesuai dengan prinsip fotografi, berarti jumlah cahaya yang masuk ke kamera harus sesedikit mungkin. Kecepatan rana yang rendah akhirnya menuntut kedudukan kamera yang stabil. Untuk itulah diperlukan bantuan sebuah tripod.
Hal terpenting adalah bagaimana kita bisa mengurangi cahaya yang masuk ke dalam kamera agar menghasilkan kecepatan rana rendah. Alat yang paling ampuh dalam hal ini adalah filter ND tingkat tinggi. Gathot dan Zulkarnain selalu membawa filter ND 400 yang mampu menurunkan tingkat pencahayaan sampai sekitar 8 stop, dan ND 1000 yang menurunkan tingkat pencahayaan sampai sekitar 10 stop.
Sebagai tambahan agar kecepatan rana rendah adalah pemilihan ISO serendah mungkin serta bukaan diafragma sekecil mungkin.
Jadi, manakala Anda akan membuat sebuah foto slow speed landscape, hal utama yang harus dicamkan adalah apakah ada elemen foto yang akan terekam geraknya. Elemen-elemen itu umumnya adalah air untuk pemandangan siang hari atau bintang untuk pemandangan malam hari.
Kemudian, persiapkan kamera dengan lensa yang sesuai di atas sebuah tripod yang kokoh. Atur komposisi sesuai dengan rencana. Setelah itu, barulah filter ND 400 atau 1000 dipasang. Ingat, kedua filter ini sangat pekat, nyaris tidak tembus pandang, sehingga Anda sulit membidik kalau dipasang sebelum pengomposisian dirancang. Untuk mendapatkan kecepatan rana yang sangat rendah, kedua filter ND 400 dan 1000 bisa dipasang sekaligus, dan ditambah lagi dengan filter PL.
Untuk mendapatkan kecepatan rana yang ideal pada pemandangan tertentu tidaklah ada rumus pastinya. Pengalaman dan banyak mencoba akan membuat Anda bisa memperkirakan berapa filter yang harus dipasang untuk kondisi-kondisi tertentu. Slow speed lanscape bukanlah cabang fotografi baru. Namun, pada era digital ini ia makin mendapatkan pengakuan dan makin banyak dikerjakan para penggiat fotografi.
Sumber : mitrakamera.com
Memahami "Slow Speed Landscape"
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Selasa, Mei 04, 2010
Rating:
Tidak ada komentar: