Fantasi Kota Medan

Sambungan dari ..... Pulau Samosir Yang Penuh Mistik

Perjalanan melelahkan dari Danau Toba, kemacetan pun harus dilalui dengan suka atau tidak sehubungan dengan weekend, jalur ini merupakan jalur padat lintas Sumatera sehingga harus bersaing dengan truk-truk besar.

Perjalanan ditempuh kurang lebih 6 jam dengan istirahat sebentar untuk makan siang, rombongan memasuki Kota Medan langsung menuju Masjid Raya Al-Mashun Medan sebagai objek wisata pertama yang dikunjungi. Sudah senja hari, tepatnya sekitar jam 17.00 WIB rombongan memasuki Masjid Raya Al-Mashun Medan, dan dari sini perjalanan dilanjutkan ke Istana Maimoon. Sehubungan waktu berkunjung di Istana Maimoon cuma sampai jam 17.00 WIB maka cukuplah berfoto-foto ria di depan Istanannya aza, tidak memasuki ke dalam Istana.




Pada waktu di Masjid Raya, di area depan masjid banyak pedagang yang mengundang selera. Tiba-tiba kock sangat tertarik dengan Sate Padang khas Kota Medan. Sate Padang disini berbeda rasanya dengan yang biasa dijajakan di Jawa, Sate Padang khas Medan terasa lebih pedas, pokoknya sangat berbeda. Ditemani dengan Es Campur ala Medan juga, nikmat terasa walau perut tidak terlalu lapar tetapi suguhan ini sangat mengundang seleraaa ... nikmaaaaaaaaattt ........


Dari sini, rombongan langsung menuju hotel untuk menginap di Kota Medan, penginapan dipilih masih di Jalan Sisingamangaraja, masih di pusat kota. Tetapi dalam perjalanan mampir dulu ke Pusatnya Kota Medan yaitu Merdeka Walk, sekedar menikmati keindahan dan keramain kota Medan di malam hari.


Kalo rombongan langsung menuju hotel, sedangkan Saya tidak menyianyiakan waktu, langsung memisahkan diri dengan menaiki becak motor menuju pusat oleh-oleh bika ambon. Bika Ambon yang terkenal adalah Bika Ambon Zulaikha, tetapi begitu sampai disana ternyata sudah kehabisan padahal masih jam 20.00 WIB dan dari pelayan disana disuruh datang lagi aza besok pagi, jam 06.00 WIB sudah buka .... yaaach, mau ngak mau memang besok pagi-pagi harus kembali kesini untuk membeli pesanan Bika Ambon Zulaikha.

Sekembalinya di hotel, setelah mandi dan beberes barang-barang, Saya kembali ke luar untuk menikmati udara malam di Kota Medan. Ditemani sahabat berdomisili di Medan, kita nongkrong di pusat nongkrongnya anak muda Medan, tepatnya di depan Rumah Sakit Elizabeth Medan. Sepanjang jalan sekitar 200 meter dipenuhi oleh warung-warung pedagang kecil yang menjajakan aneka makanan kecil, dan tentunya adalah makanan khas Medan, selain ada Kopi Medan, Kopi Aceh, Teh Tarik, ada juga yang baru Saya kenal adalah "Nasi Penjara". Nasi Penjara merupakan nasi dibungkus kecil dan didalamnya sudah terdapat lauk-pauknya .... mirip dengan Nasi Kucing ala Solo/Yogyakarta. Saya memesan Teh Tarik agar menghangatkan suasana dan makan Sate Kerang khas Medan jugaaa ... sambil ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, hilir mudik pemuda-pemudi Medan silih berganti berdatangan dan pergi. Tanpa terasa jam sudah menunjukkan 24.00 WIB, waktunya pulang kembali ke hotel. Pusat keramaian ini bila malam libur hingga subuh katanya .... ckckckckkkk .....

Bangun pagi, jam masih menunjukkan jam 05.30 WIB Saya bergegas ke luar hotel langsung menuju Pusat Oleh-Oleh Bika Ambon Zulaikha, sesuai pesanaaaaaaaaan .... !!!


Singkat cerita, pulaaaaang dengan sehat selamat dan sejuta kenangan .... ^_^
Selesai.
Fantasi Kota Medan Fantasi Kota Medan Reviewed by Massaputro Delly TP. on Senin, Januari 16, 2012 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close