6 Mitos Yang Salah Mengenai Bersepeda ke Tempat Kerja

1. Naik sepeda terlalu berbahaya

Memang terdapat resiko yang nyata dalam menggunakan sepeda sebagai transportasi. Sering pesepeda bertabrakan atau ditabrak oleh kendaraan lain. Namun seberapa bahaya bersepeda jika dibandingkan dengan moda transportasi yang lain? Ada fakta menarik yang mungkin anda belum menyadarinya.

Sebuah biro konsultan bernama Exponent (sebelumnya dikenal dengan Failure Group) telah melakukan pengujian keamanan, resiko kecelakaan dan meneliti berbagai bentuk aktivitas yang kemudian mereka rangkum sebagai angka bahaya. Hasilnya, mereka menyatakan bahwa angka bahaya per sejuta jam berlangsungnya aktivitas adalah 0.26 untuk kegiatan bersepeda, 0.47 untuk berkendara mobil, 1.53 untuk ‘hidup’ (semua penyebab kematian natural), dan 8.80 untuk bersepeda motor. Dengan kata lain, penemuan mereka menyatakan bahwa resiko yang ditanggung ketika bersepeda hanyalah separuh dari resiko mengendarai mobil, bahkan hanya seperenam saja dari resiko yang terjadi ketika kita ‘tetap hidup’.

Mungkin angka diatas hanya sekedar angka, mungkin saja keliru dalam memprediksikan resiko keselamatan seseorang. Studi lain menunjukkan bahwa tingkat kefatalan dari kecelakaan yang melibatkan pesepeda 11 kali lebih parah dari penumpang di dalam mobil tiap kilometer perjalanan. Angka untuk pejalan kaki jauh lebih besar, sekitar 36 kali dibanding berkendara mobil.

Yang bisa kita pelajari dari studi-studi tersebut bahwa kita bisa meminimalkan kefatalan yang mungkin terjadi. Menggunakan pelindung kepala dan tangan, menggunakan lampu sepeda di malam hari, memberi tanda visual yang jelas ketika berganti arah dan mengendarai sepeda di lajur yang sesuai (paling kiri) akan meningkatkan tingkat keamanan dalam bersepeda. Jika kita berlaku sama seperti pengguna jalan lain, yaitu mematuhi aturan lalu lintas, tingkat keamanan yang kita capai akan signifikan.

2. Jarak tempat kerja terlalu jauh untuk ditempuh dengan bersepeda.

Ya, jika rumah dan kantor berjarak lebih dari 20 km mungkin akan memakan waktu dan tenaga terlalu banyak. Namun banyak cara untuk mensiasatinya. Tentukan jarak terdekat yang bisa anda tempuh dengan sepeda, lalu gunakan kedaraan umum ke tempat tersebut, istilahnya mix commuting. Sekarang anda juga bisa menggunakan sepeda lipat yang dapat dipadu dengan moda transportasi lain.

3. Untuk B2W saya bakal mebutuhkan sepeda yang mahal

Keliru besar. Anda harusnya bisa mendapatkan sepeda baru atau bekas yang layak untuk komuter dengan dana 900 ribu rupiah bahkan kurang. Carilah toko sepeda lokal dengan penjual yang ramah dan mengerti kegiatan komuter bersepeda, atau tanyakan teman yang sudah lebih lama bersepeda ke tempat kerja. Jelaskan kondisi jalan yang akan anda lalui dan jarak perjalanan, mereka akan membantu memilihkan sepeda yang sesuai. jangan terjebak membeli yang mahal hanya karena gengsi. Eric Doyne, Public Relation Shimano sempat menyatakan bahwa sepeda “lifestyle” , yaitu yang didesain untuk sehari-hari dan untuk pesepeda kasual adalah pasar yang paling besar dengan pertumbuhan paling tinggi untuk industri sepeda saat ini, jika dibandingkan dengan sepeda balap kelas atas atau mountainbike yang memang dikhususkan untuk kalangan penghobi.

Jika anda baru mulai B2W, carilah sepeda yang fungsional seperti sepeda komuter yang memiliki fender untuk melindungi baju anda dari kotoran, standar samping dan sadel yang nyaman untuk diduduki.

4. Bersepeda tidak bisa membawa barang-barang yang saya butuhkan

Berarti anda memang sungguh keliru. Atau anda menggunakan sepeda dan tas yang salah. Pannier bag dan keranjang sepeda yang bagus, trunk dan banyak lagi aksesories dapat ditambahkan untuk memudahkan anda membawa barang: laptop, baju ganti, kotak makan siang, beberapa buku, map, dan gadget apapun yang biasanya anda bawa. Lihatlah contoh sepeda berikut atau tas ini jika anda masih ragu.

5. Ketika tiba di kantor, kita akan kucel dan bau badan

Jika ini yang anda khawatirkan, silakan segera mandi setelah sampai tempat kerja. Jika tidak terdapat kamar mandi di kantor anda atau kegiatan mandi tidak terakomodasi baik, mandilah di tempat lain di sekitar kantor anda. Sebagai alternatif, anda dapat menggunakan tisu basah atau tisu bayi. Odor no more!

6. Bersepeda menyebabkan impoten pada lelaki.

Memang terdapat kejadian dimana pesepeda serius dapat mengalami disfungsi ereksi temporer bahkan permanen jika duduk berjam-jam pada sadel balap yang tidak sesuai. Namun telah banyak digunakan sadel seperti ini yang dilengkapi alur yang didesain ergonomis supaya tidak terjadi tekanan pada arteri dan syaraf kemaluan. Jika anda masih saja takut, ada juga sadel tanpa ‘hidung’. Selama sadel yang anda gunakan tepat dan sesuai, dan anda tidak berlatih sekeras atlet Tour de France, bersepeda justru mengurangi kemungkinan disfungsi ereksi dibanding tuduhan sebagai penyebabnya. Bersepeda akan membuat penyakit jantung (penyebab utama disungsi ereksi) menjauh dari kita.

Sumber : b2w-jogja.web.id

6 Mitos Yang Salah Mengenai Bersepeda ke Tempat Kerja 6 Mitos Yang Salah Mengenai Bersepeda ke Tempat Kerja Reviewed by Massaputro Delly TP. on Jumat, Mei 14, 2010 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close