Mengenal Cagar Alam Pulau Dua di Serang Banten
Pulau Dua atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan Pulau Burung, terletak di Teluk Banten. Secara administrasi terletak di Desa Sawah Luhur Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten. Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan Afrika.
Pulau Dua atau yang lebih dikenal oleh masyarakat setempat dengan Pulau Burung, terletak di Teluk Banten. Secara administrasi terletak di Desa Sawah Luhur Kecamatan Kasemen Kota Serang Provinsi Banten. Daya tarik utama kawasan ini adalah keindahan alam laut berupa gugus karang, berbagai jenis ikan laut, dan tentu saja berbagai jenis burung. Luas kawasan ini sekitar 30 ha. Setiap tahun antara bulan April dan Agustus, pulau ini dikunjungi oleh beribu-ribu burung dari 60 jenis yang berasal dari berbagai negara. Sekitar empat puluh ribu burung-burung tersebut terbang dari benua Australia, Asia, dan Afrika.
Sampai dengan akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, pulau ini masih terpisah dari Pulau Jawa dengan selat selebar 500m. Tetapi bila ombak sedang surut, pulau ini menyatu dengan daratan Jawa. Akibat pendangkalan Sungai Cibanten, batas antar pulau ini semakin tidak jelas., karena sekarang endapan lumpur yang terjadi sudah berubah menjadi tambak yang dibuat oleh penduduk sekitar.
Penanaman Mangrove oleh Banten Backpacker
Dalam rangka ikut berperan memelihara sumber daya alam yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, ikut melestarikan alam walau dengan peran yang kecil, maka pada tanggal 17 Juli 2010 Banten Backpacker melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove di area cagar alam Pulau Dua. Program penanaman mangrove ini mendapat bantuan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten dan Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
14.45 WIB
Dari rencana awal berkumpul di lokasi 'meeting point' jam 14.00 WIB, akhirnya berkumpulnya jam 14.45 WIB (hmm ... jam karet). Berkumpul di rumah salah satu penduduk di tepian jalan Desa Sawa Luhur yang merupakan akses untuk menempuh perjalanan ke Pulau Dua.
15.10 WIB
Akhirnya perjalanan menuju Pulau Dua diberangkatkan dengan jumlah kekuatan 13 orang, dari 20 orang yang direncanakan. Kendaraan R.2 dititipkan di rumah 'transit', sebenarnya ke lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan R.2 menyusuri pematang tambak bila kering, tetapi tidak akan dapat dilalui bila kondisi basah (licin), sehingga diputuskan perjalanan menuju Pulau Dua dengan berjalan kaki saja, tidak mau mengambil resiko tidak dapat kembali dengan kendaraan R.2-nya bila turun hujan (kondisi pada saat ini sedang mendung).
15.31 WIB
Sampailah di Pulau Dua dengan menyusuri pematang yang sesekali melihat pemandangan burung belibis beterbangan di kejauhan, putih indah.
Berpose di Pos Penjagaan dan Pak Madsani selaku Petugas Cagar Alam Pulau Dua
17.00 WIB
17.30WIB
17.37 WIB
Karena malam pun menjelang, akhirnya menyusuri pematang tambak lagi untuk kembali pulang dengan penuh kenangan tentunya.
Penanaman Mangrove oleh Banten Backpacker
Dalam rangka ikut berperan memelihara sumber daya alam yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, ikut melestarikan alam walau dengan peran yang kecil, maka pada tanggal 17 Juli 2010 Banten Backpacker melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove di area cagar alam Pulau Dua. Program penanaman mangrove ini mendapat bantuan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten dan Dinas Pariwisata Provinsi Banten.
14.45 WIB
Dari rencana awal berkumpul di lokasi 'meeting point' jam 14.00 WIB, akhirnya berkumpulnya jam 14.45 WIB (hmm ... jam karet). Berkumpul di rumah salah satu penduduk di tepian jalan Desa Sawa Luhur yang merupakan akses untuk menempuh perjalanan ke Pulau Dua.
15.10 WIB
Akhirnya perjalanan menuju Pulau Dua diberangkatkan dengan jumlah kekuatan 13 orang, dari 20 orang yang direncanakan. Kendaraan R.2 dititipkan di rumah 'transit', sebenarnya ke lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan R.2 menyusuri pematang tambak bila kering, tetapi tidak akan dapat dilalui bila kondisi basah (licin), sehingga diputuskan perjalanan menuju Pulau Dua dengan berjalan kaki saja, tidak mau mengambil resiko tidak dapat kembali dengan kendaraan R.2-nya bila turun hujan (kondisi pada saat ini sedang mendung).
15.31 WIB
Sampailah di Pulau Dua dengan menyusuri pematang yang sesekali melihat pemandangan burung belibis beterbangan di kejauhan, putih indah.
Berpose di Pos Penjagaan dan Pak Madsani selaku Petugas Cagar Alam Pulau Dua
Langkah pertama yang ditempuh adalah laporan kedatangan dan mnjelaskan maksud tujuan, walaupun sebelumnya sudah dilakukan "survey" pendahuluan, tetap saja karena ini merupakan prosedur baku bila memasuki cagar alam/budaya. Bapak Madsani, selaku petugas dari Cagar Alam Pulau Burung, menjelaskan sedikit tentang keberadaan beliau dan menanyakan tentang maksud, tujuan dan jumlah rombongan.
Atas petunjuk beliau juga, kami menuju lokasi penanaman mangrove (jenis mangrove yang ditanam adalah yang biasa disebut oleh orang awam bakau).
16.00 WIB
Sampailah di lokasi penanaman. Atas bantuan Pak Madsani dan puteranya yang membuat lubang-lubang untuk penanaman, dengan rasa 'takut-takut' untuk menginjakkan kaki ke dalam lumpur pun akhirnya dilakukan oleh anggota Banten Backpacker. Awalnya banyak yang ragu-ragu atau malah lebih pantas disebut "takut" untuk masuk ke dalam lumpur yang kedalamannya bisa mencapai selutut untuk dibeberapa lokasi. Akhirnya yang ragu-ragu cukup ditepian saja, yang paling sedikit terkena lumpurnya.
16.00 WIB
Sampailah di lokasi penanaman. Atas bantuan Pak Madsani dan puteranya yang membuat lubang-lubang untuk penanaman, dengan rasa 'takut-takut' untuk menginjakkan kaki ke dalam lumpur pun akhirnya dilakukan oleh anggota Banten Backpacker. Awalnya banyak yang ragu-ragu atau malah lebih pantas disebut "takut" untuk masuk ke dalam lumpur yang kedalamannya bisa mencapai selutut untuk dibeberapa lokasi. Akhirnya yang ragu-ragu cukup ditepian saja, yang paling sedikit terkena lumpurnya.
Proses penanaman selesai dan pembersihan diri setelah berlumpur ria
17.00 WIB
Setelah proses penanaman selesai dan membersihkan diri, para anggota istirahan sambil menikmati snack dan makan yang telah dibawa sebelumnya di pos penjagaan dan menara pandang yang berada di Pulau Dua ini. Pada istirahat inilah karena hari menjelang malam, dapat disaksikan rombongan burung-burung yang pulang menuju kawasan hutan di Pulau Dua.
Tambak rombongan burung kembal ke hutan di Pulau Dua
17.30WIB
Seluruh proses penanaman dan rangkaian kunjungan Banten Backpacker di Pulau Dua(Pulau Burung) akhirnya selesai. Dan diakhiri dengan fotobersama dan pemberian kenang-kenangan kepada BapakMadsani selaku penjaga Cagar Alam ini.
17.37 WIB
Karena malam pun menjelang, akhirnya menyusuri pematang tambak lagi untuk kembali pulang dengan penuh kenangan tentunya.
Penanaman Mangrove di Cagar Alam Pulau Dua oleh Banten Backpacker, 17 Juli 2010
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Minggu, Juli 18, 2010
Rating:
Perjalanan yang menyenang kan, pengin bancpacking juga sih, cuman belum kesampaian...
BalasHapusPasti mengasikkan, tks.
BalasHapus