Mengenal Wisata Ziarah di Banten

Provinsi Banten memiliki banyak obyek wisata ziarah yang tersebar sampai ke pelosok. Obyek wisata ziarah ini umumnya berupa makam/pekuburan yang dikeramatkan oleh penduduk setempat. Biasanya yang dimakamkan merupakan seorang tokoh yang memiliki kharisma di masa lalu dan memiliki kemampuan lebih dari manusia pada umumnya, seperti Ulama/Syeh/Wali, Raja/Sultan, Panglima Perang, dan lain sebagainya.

Peziarah yang datang berassal dari berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Beberapa pengunjung bahkan ada yang berasal dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Australia dan sebagainya.


1. Masjid Agung Banten

Masjid Agung Banten terletak di sebelah barat alun-alun Banten, di atas lahan seluas 0,13 hektar. Didirikan pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin pada tahun 1566, atau tanggal 5 Zulhijah 966 H dilanjutkan pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf.

Bangunan induk masjid ini berdenah segi empat dengan atap bertingkat bersusun 5 atau dikenal dengan istilah atap tumpang. Tiga tingkat yang teratas sama runcingnya. Terdapat menara yang tingginya lebih kurang 23 meter bentuknya seperti mercusuar, pada zaman dulu digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan dan sebagai menara pandang ke lepas pantai.

Tiyamah (Paviliun) merupakan bangunan tambahan yang terletak di selatan masjid, berbentuk empat persegi panjang dan bertingkat, pada masanya digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi mengenai keagamaan.

Terdapat juga makam para Sultan Banten dan keluarganya, seperti Makam Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Abdul Mufachir Muhammad Aliyudin, dan lain-lain. Masjid Agung ini berlokasi ke Kecamatan Kasemen kira-kira 10 km dari pusat Kota Serang.


2. Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf.

Maulana Yusuf adalah putera dari Sultan Maulana Hasanuddin, beliau merupakan Sultan Banten ke-2 (1570-1580) dan banyak jasanya di bidang pertanian. Makam Sultan Maulana Yusuf terletak di Kampung Kasunyatan Desa Pekalangan Gede Kecamatan Kasemen Kota Serang. Terletak di tengah sawah tak jauh dari jalan raya menuju ke Banten Lama, sekitar 6 km dari Kota Serang.


3. Makam Pangeran Astapati/Mulyasmara.

Panngeran Astapati/Mulyasmara adalah salah seorang tokoh agama Islam di Banten yang diperkirakan berasal dari masyarakat Baduy yang masuk Islam dan mengabdikan dirinya kepada Kesultanan Banten. Terletak di Desa Kasunyatan Kecamatan Kasemen Kota Serang.


4. Masjid Kenari.

Masjid Kenari merupakan bangunan kepurbakalaan Islam dari masa Sultan Abdul Mufachir Machmud Abdul Qadir, Sultan Banten ke-4 yang di dalamnya terdapat taman yang dulunya tempat beristirahat para keluarga Sultan. Selain Makam Sultan Abdul Mufachir Machmud Abdul Qadir juga terdapat makam ibunda Sultan. Masjid ini terletak di Desa Kenari Kecamatan Kasemen kurang lebih 7 km dari Kota Serang.


5. Masjid Kasunyatan.

Masjid Kasunyatan terletak di Desa Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, kira-kira 2 km sebelah selatan Masjid Agung Banten. Masjid ini dahulu digunakan sebagai tempat berkumpulnya para alim ulama dari berbagai daerah di Nusantara untuk mempelajari dan memperdalam mengenai agama Islam. Di samping bangunan masjid terdapat makam Ratu Asyiah dan makam keluarga Kesultanan Banten lainnya.


6. Makam Pangeran Arya Mandalika.

Pangeran Arya Mandalika adalah putera Sultan Maulana Yusuf dari isteri yang lain (bukan permaisuri Ratu Khadijah). Pangeran Arya Mandalika menjabat sebagai Panglima Perang sekaligus Menteri Perlengkapan. Makam Pangeran Arya Mandalika terletak di Kampung Kroya di pinggir jalan raya Banten, sebelum Keraton Kaibon Kecamatan Kasemen.


7. Makam Bela/Ki Buyut/Syeh Tubagus Achmad.

Makam Ki Buyut/Syeh Tubagus Achmad merupakan makam salah seorang ulama besar yang juga sufi pada masa Kesultanan Abul Mahasim Zainal Abidin. Semasa hidupnya beliau selalu membela kaum yang lemah dan sekaligus penyebar agama Islam. Makam ini berada dalam komplek makam Masjid Agung Banten.


8. Makam Syeh Tubagus Achmad dan Syeh Tubagus Chuluk (Buyut Tengkele).

Di lokasi ini terdapat beberapa makam yang tersebar dibeberapa tempat dengan jarak yang cukup berjauhan. Terdapat 17 buah makam di tempat ini, 9 buah makan diantaranya merupakan kelompok makam yang dinaungi cungkup permanen berbentuk rumah dengan makam utama R. Mas Hasani. Makam yang paling terkenal diantara ke-17 buah makam tersebut adalah makam Ki Buyut Srubut atau Srudug.


9. Makam Karundang Cipeger.

Di lokasi ini terdapat beberapa makam yang tersebar di beberapa tempat dengan jarak yang cukup berjauhan.


10. Makam Ki Tuan Syarif Penancangan.

Komplek makam ini berada di sebelah Utara Stadion Maulana Yusuf Penancangan Serang, dan merupakan pemakaman umum dengan luas sekitar 1 hektar. Tokoh yang dimakamkan dalam cungkup ini merupakan keturunan Syarif/Ayip, diantaranya tokoh yang disegani pada masanya, seperti Syarif Rubi yang pernah menjadi Bupati Bogor, Kijakrama pernah menjadi jaksa pada masa kesultanan.


11. Komplek Makam Singandaru.

Lokasi komplek makam ini terletak di Jalam Ki Uju Gg Gozali Kaujon Serang. Luas kawasan makam ini sekitar 1 hektar. Di sebelah utara berbatasan dengan parit yang diduga dahulu merupakan bekas sungai. Makam Tb. Abdurrahman atau yang bergelar Pangeran Singandaru, yang artinya sebagai cahaya yang seperti kilat merupakan silsilah ketujuh keturunan Sultan Hasanuddin. Makam Tb. Abdurrahman (Pangeran Singandaru) berada di tengah-tengah dan berada di dalam cungkup permanen berbentuk rumah.


12. Makam Ki Mas Jong dan Agus Ju (Situs Banten Girang).

Berdasarkan hasil ekskavasi dan penelitian terhadap Situs Banten Girang oleh Pusat Penelitian Arkeologi nasional dengan EFEO, jumlah pecahan keramik Cina serta sisa-sisa reruntuhan, Banten Girang merupakan bekas kota yang diperkirakan mulai berdiri pada abad ke-10 dan mencapai puncaknya abad ke 13-14 Masehi. Menurut Guillot, Banten Girang mengalami bencana yang disebabkan oleh penanklukkan Pakuan (Kerajaan Padjadjaran).
Untuk mencapai Banten Girang dapat ditempuh melalui jalan ke arah Pandeglang sampai di Desa Sempu kemudian melewati jalan sekitar seratus meter menyeberangi Sungai Cibanten, di seberang sungai inilah terdapat situs Banten Girang.
Di Banten Girang terdapat makam Ki Mas Jong dan Agus Ju. Menurut sejarah, Ki Mas Jong dan Agus Ju adalah kakak adik yang pertama masuk Islam dari penduduk Banten Girang dan menjadi pengikut setia Sultan Islam pertama Sultan Hasanuddin. Makam ini terletak di Desa Karundang (Sempu) Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang.


bersambung ...

Mengenal Wisata Ziarah di Banten Mengenal Wisata Ziarah di Banten Reviewed by Massaputro Delly TP. on Selasa, September 21, 2010 Rating: 5

9 komentar:

  1. Pulau Tidung juga, ada hubungan sejarah dengan Banten.

    BalasHapus
  2. Saya pernah ke Makam Sultan Maulana Yusuf, tempatnya enak, cuma sisi negatifnya sama dengan tempat ziarah Banten lainnya, terlalu banyak pungli, andai saja bisa meniru Demak, mungkin lebih enak lagi.. Thanks infonya! ^_^

    BalasHapus
  3. Seprtinya enak nih Insya Allah lah nanti saya berangkat ke Banten untuk ziarah.

    BalasHapus
  4. saya juga pernah datang kr beberapa lokasi ziarah d banten salah satunya makam sultan maulana yusuf serta maulana ibrahim,n gunung santri,bersama 2 rombongan bis

    BalasHapus
  5. selamat siang, boleh lah kunjungin balik ^^

    BalasHapus
  6. Bolehlah kita berziarah,tpi kita harus hati2 jangan sampai niat baik kita menjadi kotor,ingatlah bahwasannya ziarah kubur untuk mengingatkan kita akan kematian,doakanlah yg sudah meninggal dunia,jangan sebaliknya.
    Alloh akan mengajab kita jikalau itu terjadi.

    BalasHapus
  7. Kebetulan saya juga punya blog wisata,terima kasih mas referensinya.erkunjung jug ke blog saya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.
close