Megawati: "Backpacker-an di negeri sendiri lebih nikmat ketimbang ke negeri orang".


Foto: www.detiknews.com

Membaca berita hari ini di detriknews.com, aku sangat tergelitik untuk mencermatinya. Sebagai seorang backpacker ungkapan-ungkapan atau yang lebih tepat pernyataan dari Mantan Presiden Republik Indonesia, yang juga selaku Ketua Umum Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri sangat menggoda. Dalam Seminar Nasional tentang Pembangunan Infrastruktur Transportasi untuk Kesejahteraan Rakyat di Gedung KK II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2011), dimana beliau selaku pembicara kunci menyatakan beberapa hal penting yang menyangkut tentang pariwisata dan backpacker:
  1. Bahwa wilayah Indoensia yang sangat luas, dan masih banyak daerah yang belum terjamah transportasi. "Makanya kalau punya uang sekali-kali pergi ke sana, bener nggak apa yang dikatakan Bu Mega. Kalian yang mahasiswa, harus punya jiwa adventure," pesan Megawati.
  2. Mengutamakan berwisata di negeri sendiri daripada ke luar negeri. Megawati pun menjamin "Backpacker-an di negeri sendiri lebih nikmat ketimbang ke negeri orang". "Kan kalau kita ini kan pengennya lihat Singapura, Amerika, Australia. Indonesia dulu aja baru, keliling dunia. Kan keren jadi back packer, lihat-lihat negeri sendiri," celetuk Megawati.

Untuk kali ini, aku sangat setuju dan mengapresiasi pernyataan-pernyataan beliau dalam rangka membangkitkan jiwa nasionalisme, menumbuhkan pengetahuan tentang negeri sendiri dan memajukan dunia pariwisata negeri sendiri. Tetapi kenapa masih banyak orang Indoensia yang lebih memilih berlibur ke luar negeri, menghabiskan pundu-pundi rupiahnya di negeri orang, berbelanja yang belum tentu ada manfaatnya di negeri orang.

Tetapi juga, kita tidak bisa menyalahkan serta merta demikian terhadap orang-orang yang lebih memilih beribur dan menghabiskan uangnya di luar negeri. Apakah pariwisata dalam negeri kita sudah dikelola dengan baik, aman, nyaman, dan tentunya murah. Untuk klausul yang terakhir, murah itu sangat relatif, orang akan memilih untuk berlibur utamanya adalah menarik dan aman sehingga untuk masalah harga dapat menjadi pertimbangan berikutnya.

Pertumbuhan "backpacker" di Indonesia belakangan ini sangat pesat, banyak grup-grup yang bermunculan mengadakan event untuk ber-backpacker-an, yang individu juga banyak. Peluang ini sudah dibaca oleh beberapa penyelenggara biro perjalanan, mereka juga tidak ketinggalan membuat event-event wisata ala backpacker. Dan beberapa rumah singgah, penginapan, atau "home stay" di lokasi-lokasi wisata pun menyediakan harga khusus bagi para backpacker.

Sebagai seorang yang doyan jalan-jalan, aku memiliki pendapat agar pariwisata negeri ini menjadi primadona bagi orang negeri ini juga, yaitu:
  1. Akses yang baik dan murah. Sebagaimana disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri di atas, transportasi menjadi sarana yang penting untuk menghubungkan wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dengan akses yang baik, tentunya harganya juga dapat ditekan karena tidak membutuhkan banyak ongkos yang terbuang percuma.
  2. Menarik. Pengelolaan obyek pariwisata harus dikelola dengan baik, bukan rahasia lagi peran Pemerintah, terutama Pemerintah Daerah dalam mengelola obyek pariwisatanya sangat minim anggaran, kebanyakan beralasan masih banyak sektor-sektor lain yang lebih penting dari pariwisata.
  3. Aman. Faktor keamanan menjadi sangat vital, terutama bagi wisatawan asing. Pengelolaan yang baik tentunya sangat fokus terhadap sektor keamanan ini.
Potensi Indoensia sangat beragam, dari mulai kebudayaan, seni, flora dan fauna, sangat mengoda untuk di-explore. Ada beberapa hal yang menjadi keuntungan dalam berwisata di negeri sendiri, atau ber-backpacker-an di negeri sendiri antara lain:
  1. Mengenal negeri sendiri. Dengan berkunjung di negeri sendiri, hingga pelosok-pelosok negeri yang sangat jarang dijamah oleh manusia kota, kita akan mengnal budaya, seni, atau sosiokultural dari masyarakat setempat. Belum lagi dari keindahan alamnya, hal ini tentunya membangkitkan cinta tanah air.
  2. Distribusi ekonomi. Berwisata ke daerah-daerah pelosok negeri, tentunya dengan membawa uang, walau sedikit, kita akan berbelanja di tempat tersebut, walau hanya untuk makan, ini akan membawa 'berkah' bagi penduduk setempat. Uang yang kita bawa dari tempat asal, kita belanjakan pada masyarakat setempat, hal ini sudah menunjukkan kita sudah 'berbagi'.
  3. Membangun industri pariwisata. Secara makro akan membangkitkan industri pariwisata. Ada beberapa sektor yang terkait dengan industri ini, antara lain; (a) transportasi, banyaknya minat pengunjung atau wisatawan untuk mengunjungi suatu wilayah akan menimbulkan pertumbuhan sarana transportasi seperti pesawat terbang, bus, taxi, persewaan mobil, bahwa sepeda pun ikut meramaikan, (b) perhotelan atau penginapan, baik yang dikelola secara profesional seperti hotel-hotel kelas melati hingga berbintang, maupun penginapan yang dikelola oleh penduduk setempat, seperti kos-kosan atau "home stay", (c) rumah makan dan/atau warung makan, ini sudah pasti, setiap ada keramaian tentunya bisnis makan dan minum menjadi hal yang biasa dan pasti, dan (d) souvenir atau cindera mata, dibeberapa tempat industri cindera mata ini tidak hanya dikelola secara tradisional, tetapi skala industri besar, sebagai contoh produksi gantungan kunci yang bergambarkan "singa" di Singapura dan "menara kembar" di Malaysia, selain itu masih banyak sektor-sektor lain yang sangat diuntungkan dari industri pariwisata ini.

Belum lama ini aku baru saja berkunjung ke Kota Makassar, terlebih dahulu aku acungkan jempol setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah di sana, Gubernur dan Bupati/Walikotanya sangat genjar membangun industri pariwisata. Berbagai obyek-obyek wisata di rehap total dengan tidak meninggalkan keasliannya, baik peninggalan sejarah, budaya, arkeologi, monumen, hingga alamnya dikelola dengan baik. Dan yang sangat salut lagi, pembangunan industri pariwisata ini sudah menyentuh kepada pemberdayaan masyarakatnya. Pengalamanku sendiri 4 hari di kota ini, mulai dari sopir angkot (penduduk setempat menamainya pete-pete) hingga ada orang akan menawarkan jasanya untuk menjadi guide bila kita bertanya untuk mencari lokasi-lokasi tertentu, jangan segan untuk bertanya di sini, Insya Allah akan ditunjukkan secara benar.

Semoga pariwisata Indoensia semakin maju, membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia .... Kenali Negerimu, Cintai Negerimu ....
Megawati: "Backpacker-an di negeri sendiri lebih nikmat ketimbang ke negeri orang". Megawati: "Backpacker-an di negeri sendiri lebih nikmat ketimbang ke negeri orang". Reviewed by Massaputro Delly TP. on Kamis, Maret 24, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close