Wisata Kuliner di Kota Makassar

"ROAD 2 MAKASSAR"
- Visit Makassar 2011 -

6-9 Maret 2011

Sebelumnya kita sangat mengenal kuliner Kota Makassar, yaitu Coto Makassar dan Sop Konronya. Kali ini sengaja tidak berburu kuliner atau masakan tersebut, alasannya karena sudah biasa, dan tidak aneh lagi, jangankan di Makassar sendiri, di kota-kota besar di Jawa sudah banyak rumah makan atau warung-warung Makassar yang menyediakan dua jenis makanan tersebut. Makanya saatnya lah kita mengeksploitasi kuliner lainnya, tetapi tetap menjadi ciri khas kota Makassar.

  • Tempat Nongkrong

Jangan bingung untuk mencari tempat nongkrong sambil berkumpul dengan relasi, teman jalan, atau lagi sendirian juga ngak apa-apa. Kota Makassar banyak menyediakan tempat-tempat sembari menikmati waktu luang, bersantap dan bengong tentunya (kalau lagi sendiri). Sepanjang Pantai Losari, Lapangan Karebosi, dan berbagai tempat lainnya sangat banyak warung atau rumah makan yang menjadi ciri khas kota Makassar. Seperti Pantai Losari yang terbentang panjang dari Benteng Ujung Pandang (Fort Rotterdam) hingga Jalan menuju Trans Studio menjadi ajang kuliner tepi pantai yang sangat indah.


Suasana di depan Fort Roterdam

Karena pada saat aku disini siang hari yang terik, sangat lega rasanya bisa nenggak kelapa muda seharga Rp7.000,00 sambil nongkrong memandangi benteng yang sedang padat oleh muda-mudi.

  • Pisang Epe

Pisang epe menjadi makanan ringan (jajanan) khas Kota Makassar, sangat mudah untuk mendapatkannya karena disegala penjuru kota ada yang keliling atau mangkal menjajagan pisang epe ini. Tetapi yang menjadi ciri khasnya adalah makan pisang epe sambil menikmati senja di Pantai Losari. Sepanjang pantai ini pedagang sangat banyak.


Pedagang pisang epe dan pisang epe rasa coklat

Pisang epe terbuat dari pisang kepok yang telah matang, dibakar lalu di epe (digepengkan/dipipihkan) dan disiram dengan gula merah cair. Bila kita menginginkan aroma lain maka dapat ditambahkan dengan kelapa sangrai, keju, durian, coklat ataupun kacang panggang. Harga Pisang Epe yang disajikan 3 biji ini bila biasa, tanpa aroma, sebesar Rp8.000,00 dan jika ditambah aroma seperti coklat sebesar Rp11.000,00. Patut dicoba karena rasanya memang nikmat dimakan panas-panas.

  • Palbas Serigala (Pallu Basa Serigala)

Melihat namanya terasa merinding, pertanyaan pertama yang muncul adalah, apakah makanan ini terbuat dari daging serigala? Tentunya tidak! Warung ini diberi nama demikian karena memang terletak di Jalan Serigala Kota Makassar. Awalnya merupakan warung kaki lima dengan menjajakan makanan khas Makassar berupa Pallu Basa (dalam bahasa setempat; Pallu artinya masakan, basa dimaksudkan bahwa makanan tersebut basa atau direbus). Terdiri dari daging, baik seratnya, otot, hingga 'jeroan' daging sapi. Sepintas masakan ini mirip dengan Rawon, masakan khas Surabaya, tetapi palbas ini banyak mengandung rempah-rempah terutama ketumbar dan merica, sehingga rasanya akan pedas dan hangat di badan. Disajikan dengan jeruk nipis menambah nikmatnya dan segelas es teh manis.




Pada saat jam-jam makan siang di hari kerja, sebaiknya dihindari bila tidak ingin antri terlalu lama. Sudah menjadi tradisi di tempat ini bahwa bila berkunjung dan mendapatkan antrian yang panjang, sehingga bila kita sudah selesai makan tidak enak rasanya berlama-lama duduk sedangkan antrian pengunjung masih lama. Sebaiknya datang ke Palbas Serigala antara jam 09.00 - 11.00 WITA sebelum jam makan siang tiba, sehingga kita bisa santai menikmatinya.



Sebelumnya Warung Pallu Basa ini dikenal dengan Pallu Basa H. Udin, tetapi karena orang mengingat dan gampangnya sehingga dikenal dengan Pallu Basa Serigala, mengalahkan nama dari pendirinya. Harga seporsinya mencapai Rp18.000,00.

  • Mie Titi

Mie Titi ini adalah mie kering disiram dengan kuah kental dan irisan ayam, udang, jamur, hati dan cumi. Nama mie titi bukan nama jenis makanan, Titi adalah nama panggilan pemiliknya. Dan sesuai dengan pendapat rekan yang tinggal di Kota Makassar dan sekitarnya, mie titi yang enak dan terkenal adalah Mie Titi Panakkukang.




Harga Mie Titi ukuran besar Rp11.000,00, disajikan dengan es teh manis dan tak ketinggalan jeruk nipis.

  • Nasi Goreng Merah

Nasi goreng merah seperti nasi goreng pada umumnya, ciri khas Makassar tentunya tetap menggunakan campuran seafood dan bumbu utamanya adalah saos tomat khas Makassar. Saos inilah yang menyebabkan nasi goreng ini menjadi Nasi Goreng Merah.



Kami menikmati makanan khas ini masih di warung makan mie titi pada saat 'dinner', nimat rasanya menikmati hidangan panas pada malam hari. Dan menjadi ciri khas kuliner Makassar adalah semua makanan sepertinya disajikan dengan jeruk nipis, aku pun mencobanya dengan menu nasi goreng ini dan memang lebih terasa segar dan nikmat.

  • Sop Saudara

satu lagi yang menjadi kuliner khas Makassar, yaitu Sop Saudara. Sop Saudara merupakan masakan khas daerah yang berupa sop berkuah dengan bahan-bahan dasar seperti daging sapi/kerbau yang dimasak dengan aneka bumbu dan disajikan bersama nasi putih atau ketupat dengan Ikan Bakar sebagai tambahan lauknya.


Pada kesempatan ini, kami menikmati sop saudara yang disajikan oleh Hotel pada saat makan pagi, sehingga tidak ada ikan bakarnya, sebagai gantinya dan memang menjadi rutin bila Aku menikmati sarapan dengan telur ceplok setengah matang dua biji. Sop saudara aku nikmati bersama ketupat dan 'buras' (kalo di Jawa disebut demikian).

  • Pusat Oleh-oleh

Pusat oleh-oleh sebagai bekel untuk sanak family, teman, kerabat dapat ditemui disepanjang Jalan Somba Opu di Pantai Losari. Banyak pilihan untuk oleh-oleh disini, berupa makanan seperti kacang-kacangan (kacang disco berupa kacang goreng dengan bumbu telor), sirup markisa, kopi toraja, dan lainnya. Souvenir dapat berupa miniatur kapal phinisi atau rumah adat toraja.




Wisata Kuliner di Kota Makassar Wisata Kuliner di Kota Makassar Reviewed by Massaputro Delly TP. on Minggu, Maret 20, 2011 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close