Berkuda Di Kota Bandung

Minggu pagi, udara Kota Bandung masih sejuk terasa, kesegaran ciri khas yang menyebabkan Kota Bandung selalu dibanjiri para pelanjong dalam negeri dan luar negeri. Menyandang sebagai kota sejarah, kota pendidikan, kota belanja, kota kuliner, dan berbagai macam disematkan untuk Kota Bandung. Sejak tahun 2005 pasca dioperasikannya jalan bebas hambatan Cipularang yang menghubungkan Ibukota Jakarta dengan Kota Bandung, aliran pelancong pun semakin deras setiap hari libur. Hal ini juga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi semakin pesat, pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan, kuliner, dan objek-objek wisata bagaikan jamur di musim hujan.

Pesatnya pelanjong yang menyerbu kota Bandung, dimanfaatkan betul oleh penduduk lokal untuk mengail uang, berbagai cara dilakukan untuk memberikan petualangan tersendiri bagi para wisatawan tersebut. Nah ... hari Minggu tanggal 13 November 2011 berkesempatan untuk menikmati liburan dengan keluarga tercinta, kali ini mencoba "permainan" olah raga berkuda bagi Rara dan Addien, kebetulan mereka bilang sudah lama tidak naik kuda dan Rara sangat ingin mencobanya lagi. Bertempat di Jalan Ganesha Bandung, tepatnya di depan pintu masuk perguruan tinggi yang terkenal di Bandung, Institut Teknologi Bandung (ITB), setiap hari libur akan banyak penduduk lokal yang menyediakan sarana olah raga berkuda, baik individu atau keluarga (andong/delman).

 

Dengan membayar Rp.15.000,00 (lima belas ribu rupiah) satu kali keliling mengitari area di depan kampus ITB (tidak tau seberapa jauh, berhubung tidak ikut serta naik kuda ...^_^), lama tempuh kira2 10 menit. Satu putaran dirasa sangat kurang maka mereka minta satu putaran lagi, hayooooooo ......

Bila masih ragu-ragu untuk menungganginya, jalan kuda dapat pelan-pelan dengan dibimbing pemiliknya, bila sudah agak berani, pacu kuda dapat disuruh berlari, bila sudah mahir, maka pacu kuda dapat berlari kencang dengan tetap diikuti oleh pemiliknya sebagai pemandu. Berani mencobaaaa ... ????