Bernostalgia Dengan Tutur Tinular
Generasi 80an dan 90an pastinya mengenal sandiwara radio yang sangat populer di masa itu, termasuk saya. Tutur Tinular. Sandiwara radio ini disiarkan pertama kali pada 1 Januari 1989, di pancar luaskan lebih dari 512 pemancar stasiun radio di seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia PRSSNI. Tutur Tinular menceritakan tentang perjalanan hidup dan pencarian jati diri seorang pendekar yang berjiwa ksatria bernama Arya Kamandanu akan keagungan Tuhan Yang Maha Esa. Kisah ini dengan latar belakang sejarah runtuhnya Kerajaan Singhasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit.
Masih teringat di masa kecil menjelang remaja, saya bersama keluarga selalu terpaku di depan radio. Serius mendengarkan dan menyimak sandiwara radio fenomenal ini. Tutur Tinular berasal dari bahasa Jawa yang berarti "nasihat atau petuah yang disebarluaskan".
Kini, melalui aplikasi ROOV saya dapat bernostalgia mendengarkan kembali Tutur Tinular secara streaming. ROOV adalah sebuah aplikasi untuk mendengarkan radio-radio pilihan yang ada di nusantara. Selain itu tersedia juga podcast, mendengarkan musik, spiritual, hingga berita. Yang berminat membuat podcast dapat menggunakan aplikasi ini. Selain itu ada juga Cerita Suara. Nah, sandiwara radio berada dalam kelompok cerita suara. Selain Tutur Tinular, sandiwara radio lainnya yang dapat di dengarkan antara lain Pelangi Di Atas Glagah Wangi, Kampung Rempong, dan Mahkota Mayangkara.
Tutur Tinular Tayang Setiap Rabu, 13,5 Tahun Lagi Selesai
Saat ini bulan November 2020, serial Tutur Tinular baru memasuki episode ketiga dengan judul "Daun-Daun Bersemi Lagi". Masih panjang cerita! Padahal, ada 24 episode, setiap episode terdiri atas 30 seri dengan durasi kurang lebih 30 menit. Jadi, bila di rata-rata satu episode membutuhkan waktu 7,5 bulan. Bisa dibayangkan 24 episode artinya ada 720 seri, membutuhkan waktu 180 bulan atau 15 tahun. Luaar biaaassaaaa .... !!!!
Bisa kebayang kan, saat ini ROOV baru menayangkan seri ke 69 pada Rabu, 4 November 2020. Masih tersisa 651 seri alias 651 minggu alias 162 bulan lebih atau 13,5 tahun lagi baru selesai. Waktu yang cukup lama, pakai sekali!!!
Semoga pihak ROOV dapat mempertimbangkan untuk mempercepat waktu tayang serial Tutur Tinular. Alangkah baiknya disiarkan setiap hari. Bila perlu, setiap harinya dua seri sekaligus agar cepat selesai.
Episode Lengkap Tutur Tinular
Berikut judul episode Tutur Tinular secara lengkap:
- Pelangi di Atas Kurawan, seri 1-30 (bulan ke-1)
- Kisah dari Seberang Lautan, seri 31-60 (bulan ke-2)
- Daun-Daun Bersemi Lagi, seri 61-90 (bulan ke-3)
- Kemelut Cinta di Atas Noda, seri 91-120 (bulan ke-4)
- Perguruan Lopandak, seri 121-150 (bulan ke-5)
- Cahaya Fajar Menembus Hutan Tarik, seri 151-180 (bulan ke-6)
- Mata Air di Tanah Gersang, seri 181-210 (bulan ke-7)
- Angkara Murka Merajalela, seri 211-240 (bulan ke-8)
- Badai Mengamuk di Atas Kediri, seri 141-270 (bulan ke-9)
- Pemberontakan Ranggalawe, seri 271-300 (bulan ke-10)
- Mutiara Ilmu di Atas Batu, seri 301-330 (bulan ke-11)
- Nagapuspa Kresna, seri 331-360 (bulan ke-12)
- Geger Pedang Nagapuspa, seri 361-390 (bulan ke-13)
- Keris Mpu Gandring, seri 391-420 (bulan ke-14)
- Kisah Seorang Prajurit Pelarian, seri 421-450 (bulan ke-15)
- Pemberontakan Gajah Biru, seri 451-480 (bulan ke-16)
- Pendekar Syair Berdarah, seri 481-510 (bulan ke-17)
- Dendam Lama dari Kurawan, seri 511-540 (bulan ke-18)
- Keluarga Prabu Kertarajasa Jayawardhana, seri 541-570 (bulan ke-19)
- Golek Kayu Mandana, seri 571-600 (bulan ke-20)
- Pemberontakan Lembu Sora, seri 601-630 (bulan ke-21)
- Gelapnya Malam Tanpa Bintang, seri 631-660 (bulan ke-22)
- Wong Agung Turun Gunung, seri 661-690 (bulan ke-23)
- Mendung Bergulung di Atas Majapahit, seri 661-720 (bulan ke-24)
S. Tijab Sang Maestro Penulis Ribuan Cerita Tutur Tinular
S. Tijab, atau lengkapnya Stanislaus Tijab, Penulis Ribuan Cerita Tutur Tinular memang betul-betul Maestro. Tidak banyak aktivitas harian yang dilakukannya selain menulis cerita sandiwara baik untuk disiarkan radio maupun ditayangkan televisi.
Keunggulan Tijab adalah dialog-dialognya yang benar-benar hidup sehingga bisa membawa pendengarnya masuk ke dalam latar belakang zaman cerita itu. Seakan-akan pendengarnya ikut bermain dalam cerita.
S. Tijab meninggal dunia pada 1 Maret 2019 di Depok, Jawa Barat karena penyakit kanker rektum yang dideritanya.
Bernostalgia Dengan Sandiwara Radio Tutur Tinular Di ROOV
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Senin, November 23, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: