Seorang Tigeris mengeluh pada dr. Aviandy Sukarto Msc. SpKP terapis Zona Meridian juga pakar kedokteran komunitas. Intinya keluhan nyeri pada pergelangan tangan dan tulang belakangnya. Dokter yang akrab disapa kang Dondy ini lantas meminta sang rider memperlihatkan motornya.
”Dari gambar ponselnya saya lihat nyemplak Tiger bergaya retro aliran Jap’s Style. Dari situ saya pelajari penyebab keluhannya, ternyata ada hubungannya dengan desain motor,” jelas dokter yang juga Harleymania ini.
Seorang mahasiswa Rahmat H. Saputra, meneliti mengenai hubungan antar sakit punggung dan berkendara. Kesimpulan penelitiannya, posisi berkendara yang salah akan menekan puggung belakang hingga menyebabkan nyeri punggung bawah atau low back pain.
Ini jelas kasus menarik! Lebih detial lagi Kang Dondy melihatfaktor bahaya di desain Jap’s Style yang rata-rata memakai setang dragbar, raiser tinggi, pijakan kaki di depan, jok lebih tipis dari standar dan sok belakang variasi ulir renggang agar minimalis.
Yuk kita uraikan. Desain seperti ini membuat rider ada dalam posisi menunduk. ”Sebagai contoh, posisi menunduk ala balap lebih aman, pasalnya pijakan kakinya ke belakang. Di Japs, rider menunduk tapi pijakan kaki di depan, ini rentan menyerang tulang belakang. Ditambah jok tipis dan per belakang yang rebound-nya tak maksimal,” kata Dondy lagi.
Ia lantas membandingkan dengan chopperis baik yang menganut hardtail ataupun softail, ”Chopper malah lebih aman, walau pijakan kaki di depan, posisi setang mendekati jangkauan baik desain ape hanger maupun bullhorned. Tulang belakang tidak terserang. Faktor bahaya dari mereka adalah ginjal, apalagi untuk yang rigid,” urainya.
Kembali ke Jap’s. Saat riding secara terus menerus, posisi ini membuat tulang belakang lumbal 4-5 terkena. ”Getaran dan posisi seperti itu dan tentunya nutrisi, usia dan hal-hal lain akan membuat bantalan di antara tulang mengeras. Ini bisa menyebakan tumbuhnya tulang baru di samping kiri-kanan ruas tulang tadi (spur formation). Nah, tumbuhnya tulang tadi bisa menjepit susunan urat syaraf terutama di tulang punggung.” Beberapa gejala akan terasa. Selain sakit pinggang, kesemutan dan keram akan menyerang.”
Gawatnya lagi nggak cuma tulang punggung yang kena.”Riding position seperti itu membuat kepala yang dibebani helm menjadi semacam bandul. Tulang leher akan mendapatkan beban yang berat ketimbang posisi duduk ideal. Efeknya tangan akan kesemutan, jari tengah tidak bisa ditekuk, jempol sakit, pergelangan tangan sakit ini berhubungan dengan gangguan syaraf tepi 2-3-4,” katanya lagi.
Untuk itu, ia ini mewanti agar biker berhati-hati memilih desain motor. ”Estetika juga tren memang sip, tapi jangan lupakan juga kesehatan, apalagi yang menyangkut riding position yang bakal menyerang tulang,” seriusnya.
Solusinya harus menyesuaikan ergonomi nyaman dan ideal saat membangun motor. Konsultasikan hal ini pada buildernya. Di sisi lain, gaya hidup, nutrisi juga perlu diperhatikan. ”Pola makan gak baik atau kolesterol tinggi misalnya akan menyebabkan Laju Endap Darah jadi tinggi. Darah mengental sel darah lebih banyak dari serumnya. Ini memicu terjadinya pengapuran tulang,” jelasnya.
Sumber : www.motorplus-online.com
”Dari gambar ponselnya saya lihat nyemplak Tiger bergaya retro aliran Jap’s Style. Dari situ saya pelajari penyebab keluhannya, ternyata ada hubungannya dengan desain motor,” jelas dokter yang juga Harleymania ini.
Seorang mahasiswa Rahmat H. Saputra, meneliti mengenai hubungan antar sakit punggung dan berkendara. Kesimpulan penelitiannya, posisi berkendara yang salah akan menekan puggung belakang hingga menyebabkan nyeri punggung bawah atau low back pain.
Ini jelas kasus menarik! Lebih detial lagi Kang Dondy melihatfaktor bahaya di desain Jap’s Style yang rata-rata memakai setang dragbar, raiser tinggi, pijakan kaki di depan, jok lebih tipis dari standar dan sok belakang variasi ulir renggang agar minimalis.
Yuk kita uraikan. Desain seperti ini membuat rider ada dalam posisi menunduk. ”Sebagai contoh, posisi menunduk ala balap lebih aman, pasalnya pijakan kakinya ke belakang. Di Japs, rider menunduk tapi pijakan kaki di depan, ini rentan menyerang tulang belakang. Ditambah jok tipis dan per belakang yang rebound-nya tak maksimal,” kata Dondy lagi.
Ia lantas membandingkan dengan chopperis baik yang menganut hardtail ataupun softail, ”Chopper malah lebih aman, walau pijakan kaki di depan, posisi setang mendekati jangkauan baik desain ape hanger maupun bullhorned. Tulang belakang tidak terserang. Faktor bahaya dari mereka adalah ginjal, apalagi untuk yang rigid,” urainya.
Kembali ke Jap’s. Saat riding secara terus menerus, posisi ini membuat tulang belakang lumbal 4-5 terkena. ”Getaran dan posisi seperti itu dan tentunya nutrisi, usia dan hal-hal lain akan membuat bantalan di antara tulang mengeras. Ini bisa menyebakan tumbuhnya tulang baru di samping kiri-kanan ruas tulang tadi (spur formation). Nah, tumbuhnya tulang tadi bisa menjepit susunan urat syaraf terutama di tulang punggung.” Beberapa gejala akan terasa. Selain sakit pinggang, kesemutan dan keram akan menyerang.”
Gawatnya lagi nggak cuma tulang punggung yang kena.”Riding position seperti itu membuat kepala yang dibebani helm menjadi semacam bandul. Tulang leher akan mendapatkan beban yang berat ketimbang posisi duduk ideal. Efeknya tangan akan kesemutan, jari tengah tidak bisa ditekuk, jempol sakit, pergelangan tangan sakit ini berhubungan dengan gangguan syaraf tepi 2-3-4,” katanya lagi.
Untuk itu, ia ini mewanti agar biker berhati-hati memilih desain motor. ”Estetika juga tren memang sip, tapi jangan lupakan juga kesehatan, apalagi yang menyangkut riding position yang bakal menyerang tulang,” seriusnya.
Solusinya harus menyesuaikan ergonomi nyaman dan ideal saat membangun motor. Konsultasikan hal ini pada buildernya. Di sisi lain, gaya hidup, nutrisi juga perlu diperhatikan. ”Pola makan gak baik atau kolesterol tinggi misalnya akan menyebabkan Laju Endap Darah jadi tinggi. Darah mengental sel darah lebih banyak dari serumnya. Ini memicu terjadinya pengapuran tulang,” jelasnya.
Sumber : www.motorplus-online.com
Awas Riding Position
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Minggu, April 25, 2010
Rating:
Tidak ada komentar: