Taman Wisata Alam Pulau Shanghyang (Sangiang) Yang Membisu



Taman Wisata Alam Pulau Sangiang Yang Membisu ....
Hmmm ... kenapa ya kock judulnya "membisu"??? Ada alasan yang dikemukakan oleh penulis mengapa memilih judul "Taman Wisata Alam Pulau Sangiang Yang Membisu", alasan tersebut antara lain:

  1. Penulis yang notabene berdomisili di Kabupaten Serang (sekarang Kota Serang) dimana Pulau Sangiang secara administrasi masuk ke dalam Kabupaten Serang, telah lama mendengar tentang objek wisata dan pesona yang selalu berdengung, tetapi hingga sekarang belum pernah mengunjungi Pulau tersebut, memprihatinkan .... ^_^.
  2. Alasan kedua, beberapa kali browsing tentang Pulau Sangiang ini, sangat sedikit referensi yang di dapat tentang kondisi, pesona, atau pun hal ikhwal pulau yang berada dekat dengan Pantai Anyer yang sudah sangat terkenal ini. Mulai dari referensi pemberangkatan menuju ke pulau tersebut (aksesnya), contac person yang bisa diminta tolong dalam rangka menuju pulau tersebut, termasuk biaya-biaya yang timbul, sarana prasarana yang ada di pulau tersebut, dan lain sebagainya. Hal ini sangat mengelitik penulis untuk mengeksplore kesana ... smoga secepatnya ... ^_^.

Itulah alasan kenapa "membisu", karena untuk menuju kesana sangat sedikit informasi yang bisa di dapat melalui dunia maya. Beberapa informasi yang didapat dari berbagai sumber tentang Taman Wisata Alam Pulau Sangiang antara lain:

A. Gambaran Umum

Mengunjungi Taman Wisata Alam Pulau Sangiang ibarat pepatah “sekali mendayung perahu, dua tiga pulau terlampaui”. Kawasan yang dikenal dengan julukan Seven Wonders of Banten (Tujuh Keajaiban Banten) ini memadukan wisata alam, wisata sejarah, dan wisata ilmiah. Sehingga, selain sebagai tempat wisata yang menarik, kawasan ini juga menjadi lahan subur untuk penelitian dan pengembangan kekayaan hayati bagi ilmuan, mahasiswa, pelajar, dan bahkan masyarakat umum.

Sebelumnya, Pulau Sangiang merupakan Kawasan Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 112/Kpts-II/1985 pada tanggal 23 Mei 1985 dengan luas areal sekitar 700,35 hektar. Namun, mengingat letak geografisnya yang strategis dan kekayaan hayatinya yang melimpah, pemerintah pusat kemudian menetapkannya sebagai Taman Wisata Alam Pulau Sangiang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 698/Kpts-II/93 pada tanggal 12 Oktober 1993. Kawasan yang memiliki luas sekitar 1.420,35 hektar ini, terdiri dari dataran seluas 700,35 hektar dan taman laut seluas 720 hektar.

Lokasi TWA Pulau Sangiang terletak di Selat Sunda ± 10 Km dari Pantai Anyer, termasuk ke dalam wilayah Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, dan secara geografis terletak pada 105°49’30" - 105°52’ BT dan 5°56’ - 5°58'50" LS. Topografi kawasan ini bervariasi mulai dari landai, berbukit, agak curam sampai curam pada ketinggian 0 – 155 m dpl.

Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson, iklim di Pulau Sangiang termasuk tipe iklim B dengan curah hujan rata-rata ± 1.840 mm/thn. Bulan basah terjadi pada Agustus - Februari, sedangkan bulan kering terjadi pada Maret - Juli. Suhu udara berkisar antara 22° - 32°C dengan kelembaban udara rata-rata 80%.

Jenis tanah pada kawasan ini tersusun dari jenis alivium dan quatenary dengan jenis undifteren tiated vulcanic product.

B. Pesona Pulau Sangiang

Udaranya yang sejuk dan segar, pepohonannya yang hijau dan rindang, serta ditingkahi oleh kicauan beraneka burung, menjadikan Taman Wisata Alam Pulau Sangiang tepat sekali dipilih sebagai tempat rekreasi yang mengasyikkan bersama keluarga atau kolega.   

Di kawasan ini, terdapat berbagai flora langka, seperti cemara laut (casuarina equisetifolia), dadap laut (erithrina variegata), bayur (pterospermum javanicum), ketapang (terminalia catappa), nyamplung (callopphyllum inoplhylum), api-api (avicenia sp), waru laut (hibiscus tiliaceus), walikukun (actinophora fragrans), dan lain sebagainya.

Berbagai fauna langkanya, seperti lutung (trchyptus auratus), kera (macaca fascicularis), kucing hutan (felis bengelensis), landak (hystrix bachura), burung walet (collocalia vulvanorum), burung bluwok (ibis cinereus), kuntul berang (egretta sacra), kuntul kerbau (ardeola speciosa), kuntul besi (threskiornis aethopica), alap-alap (elanus hypoleucus), dan ular sanca (phyton reticularis), juga mudah dijumpai di kawasan ini.

Pada sisi barat laut dan selatan Pulau Sangiang, serta di sepanjang Pantai Batu Mandi dan Gunung Gede, merupakan kawasan wisata alam yang menantang dan sekaligus mengasyikkan. Kawasannya yang luas dan didukung oleh kontur medan yang beragam, memberi cukup ruang kepada pengunjung untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti olahraga lintas alam, mendaki gunung, menyusuri lembah, bersepeda, berkemah, memotret, serta menikmati panorama pantai yang landai dan curam.

TWA Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang menyukai wisata bahari. Keindahan alam dan pantai serta karang yang dihiasi ikan berwarna-warni merupakan obyek wisata utama di kawasan ini. Selain itu TWA Pulau Sangiang memiliki potensi flora dan fauna yang beragam dan masih asli, terdapat pula bangunan dan goa-goa peninggalan zaman Jepang yang mempunyai nilai historis. Kegiatan Wisata Alam yang dapat dilakukan :
  • Wisata Alam (lintas alam, mendaki gunung, memotret, bersepeda, berkemah dan menikmati panorama alam pantai yang landai maupun pantai yang curam). Lokasi obyek wisata alam ini terletak di bagian barat, barat laut dan bagian selatan pulau serta sepanjang pantai Batu Mandi dan sekitar Gunung Gede.
  • Wisata Bahari (scuba diving, snorkling, menikmati keindahan terumbu karang di taman laut dengan glass bottom boat, memancing dan mungkin cocok bagi wisatawan manca negara untuk santai berjemur di pantai berpasir). Kegiatan scuba diving dapat dilakukan di sekitar perairan Tanjung Raden, sedangkan di Legon Waru dapat dilakukan wisata menggunakan perahu.
  • Wisata Budaya (menikmati/mengamati sisa-sisa perang dunia kedua, yaitu berupa benteng-benteng bekas pertahanan Jepang). Lokasi peninggalan sejarah ini letaknya di sekitar Pos TNI Angkatan laut. Wisata Ilmiah (pendidikan dan penelitian)

C. Lokasi

Taman Wisata Alam Pulau Sangiang terletak di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Indonesia.

D. Akses

Dari Kota Serang, ibu kota Provinsi Banten, pengunjung dapat naik bus atau kendaraan pribadi menuju arah Cilegon. Kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Anyer, dan berhenti di kawasan Pantai Manuk di Desa Cikoneng. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan dengan naik kapal atau perahu motor ke Pulau Sangiang dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Pantai Paku Anyer (tempat pelelangan ikan) merupakan salah satu tempat untuk menyeberang juga, dan disini terdapat perizinan yang harus dilakukan sebelum berkunjung ke Pulau Sangiang.

Selain itu, juga bisa di akses dari Pantai Tanjung Tum Anyer menuju Pulau Sangiang.

E. Akomodasi Dan Fasilitas Lainnya

Di kawasan Taman Wisata Alam Pulau Sangiang juga terdapat berbagai fasilitas lainnya, seperti pusat informasi pariwisata, pemandu wisata, pos jaga, polisi hutan, camping ground yang luas dan aman, pesanggrahan, persewaan peralatan untuk menyelam, dermaga, serta persewaan perahu dan speed boat untuk mengelilingi Pulau Sangiang.


Diolah dari berbagai sumber:



Taman Wisata Alam Pulau Shanghyang (Sangiang) Yang Membisu Taman Wisata Alam Pulau Shanghyang (Sangiang) Yang Membisu Reviewed by Massaputro Delly TP. on Senin, Oktober 10, 2011 Rating: 5

1 komentar:

  1. Mo tau dong akomodasi ke Pulau sangiang..
    trims infonya

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.
close