Air terjun atau dalam bahasa setempat lebih dikenal dengan Curug (bahasa Sunda) sangat bertebaran di Indonesia, hal ini diakibatkan kultur tanah Indonesia yang terdiri dari pegunungan sehingga menyimpan banyak air di dalam hutan tropisnya.
Untuk lebih membuka pesona yang ada di Serang - Banten, perkenankanlah penulis sedikit menginventarisir air terjun/curug yang ada di Serang.
1. Curug Cigumawang
Curug Cigumawang memiliki ketinggian terjunan air sekitar 40 m. Sumber mata air Curug Cigumawang berasal dari Gunung Buntu. Di pusat sumber mata air ini terdapat batu besar yang menutupi sumber air tersebut sehingga membentuk aliran sungai kecil yang mengalir disebelah kanan curug tersebut. Di lokasi curug ini sering digunakan untuk kegiatan panjat tebing, perkemahan dan outbound.
Nama Cigumawang dalam bahasa sunda berarti bawang. Konon dahulu sekitar tahun 70 an masyarakat sekitar curug ini jika melihat jatuhan air curug tersebut dengan debit airnya yang masih deras membentuk menyerupai bawang.
Bahkan menurut orang tua disana, jikakalau orang yang berpacaran berkunjung ke Curug ini pasti akan menikah. Selain itu juga air dari Curug Cigumawang ini bisa menyembuhkan segala penyakit.
Nama Cigumawang dalam bahasa sunda berarti bawang. Konon dahulu sekitar tahun 70 an masyarakat sekitar curug ini jika melihat jatuhan air curug tersebut dengan debit airnya yang masih deras membentuk menyerupai bawang.
Bahkan menurut orang tua disana, jikakalau orang yang berpacaran berkunjung ke Curug ini pasti akan menikah. Selain itu juga air dari Curug Cigumawang ini bisa menyembuhkan segala penyakit.
Lokasi
Terletak di Desa Kadu Bereum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Propinsi Banten.
Koordinat GPS: -8.370461, 115.176187
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 25 dari kota Serang (Terminal Pakupatan Serang) ke arah Ciomas atau sekitar 5 km ke arah barat lokasi wisata Pemandian Air Cirahab. Jika dari jalan raya Cinangka berjarak 10 km ke arah selatan.
Untuk menuju curug ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi sekitar 1 jam dari Kota Serang. Ada dua pintu masuk menuju lokasi ini, salah satunya melalui pasar Padarincang
Jika menggunakan kendaraan umum dari Kota Serang, perjalanan dimulai dari Terminal Pakupatan Serang naik angkot warna biru jurusan Kebon Jahe (ongkos Rp 2000 dengan waktu tempuh sekitar 15 menit). Selanjutnya berganti angkot (warna angkot hijau atau kuning) dengan jurusan Pasar Padarincang (ongkos Rp 7000 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam). Dan akhirnya setelah sampai dipasar Padarincang dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui pematang sawah, kebun dan menyebrangi sungai menuju lokasi dengan jarak tempuh sekitar 1 km (atau sekitar 30 menit waktu tempuh yang dibutuhkan).
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 2500 per orang, dimana gardu tiketnya berada kira-kira di tengah perjalanan menuju curug tersebut. Harga parkir resmi belum tersedia karena ketiadaan lahan parkir sehingga pengunjung dapat menitipkan kendaraannya ke penduduk setempat di areal halaman rumahnya. Biaya parkir umumnya berkisar Rp 3000 per kendaraan.
Fasilitas dan Akomodasi
Di sekeliling lokasi air terjun terdapat beberapa fasilitas umum yang cukup lengkap seperti warung, mushola, bumi perkemahan, ruang ganti dan toilet, tapi sayang semuanya dalam kondisi yang kurang terawat. Selain itu akses jalan menuju lokasi masih berupa tanah atau belum diaspal dan juga ketiadaan lokasi parkir.
Juga papan petunjuk menuju area wisata ini juga tidak ada sehingga pengunjung harus rajin bertanya kepada penduduk sekitar untuk mengetahui keberadaan lokasi air terjun tersebut.
Terletak di Desa Kadu Bereum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Propinsi Banten.
Koordinat GPS: -8.370461, 115.176187
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 25 dari kota Serang (Terminal Pakupatan Serang) ke arah Ciomas atau sekitar 5 km ke arah barat lokasi wisata Pemandian Air Cirahab. Jika dari jalan raya Cinangka berjarak 10 km ke arah selatan.
Untuk menuju curug ini dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi sekitar 1 jam dari Kota Serang. Ada dua pintu masuk menuju lokasi ini, salah satunya melalui pasar Padarincang
Jika menggunakan kendaraan umum dari Kota Serang, perjalanan dimulai dari Terminal Pakupatan Serang naik angkot warna biru jurusan Kebon Jahe (ongkos Rp 2000 dengan waktu tempuh sekitar 15 menit). Selanjutnya berganti angkot (warna angkot hijau atau kuning) dengan jurusan Pasar Padarincang (ongkos Rp 7000 dengan waktu tempuh sekitar 1 jam). Dan akhirnya setelah sampai dipasar Padarincang dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui pematang sawah, kebun dan menyebrangi sungai menuju lokasi dengan jarak tempuh sekitar 1 km (atau sekitar 30 menit waktu tempuh yang dibutuhkan).
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 2500 per orang, dimana gardu tiketnya berada kira-kira di tengah perjalanan menuju curug tersebut. Harga parkir resmi belum tersedia karena ketiadaan lahan parkir sehingga pengunjung dapat menitipkan kendaraannya ke penduduk setempat di areal halaman rumahnya. Biaya parkir umumnya berkisar Rp 3000 per kendaraan.
Fasilitas dan Akomodasi
Di sekeliling lokasi air terjun terdapat beberapa fasilitas umum yang cukup lengkap seperti warung, mushola, bumi perkemahan, ruang ganti dan toilet, tapi sayang semuanya dalam kondisi yang kurang terawat. Selain itu akses jalan menuju lokasi masih berupa tanah atau belum diaspal dan juga ketiadaan lokasi parkir.
Juga papan petunjuk menuju area wisata ini juga tidak ada sehingga pengunjung harus rajin bertanya kepada penduduk sekitar untuk mengetahui keberadaan lokasi air terjun tersebut.
Curug Betung berada di perbukitan bersebelahan dengan Rawa Danau, terlihat keindahan alam yang mempesona akan tetapi tidak adanya pengelolaan yang serius membuat lokasi ini kurang dikenal masyarakat luar daerah.
Lokasi
Terletak di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Propinsi Banten.
3. Curug Cikoleat
Curug Cikoleat ini terletak di dalam hutan sehingga tidak banyak yang mengetahui keberadaan air terjun ini, hanya sebagian masyarakat lokal saja yang mengetahui keberadaannya
Lokasi
Terletak di Desa Cikoleat, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Propinsi Banten.
Aksesbilitas
Berjarak sekitar 10 km dari pemukiman warga dan hanya dapat ditempuh melewati jalan setapak. Kondisi jalan menuju kesana cukup terjal sehingga sulit untuk ditempuh dengan kendaraan.
Selanjutnya ada beberapa curug lagi yang hingga kini belum ada datanya, hanya diperoleh nama dari web http://simpotda.bantenprov.go.id/pariwisata_objek.php?kat=10, yaitu:
- Curug Cihujan, di Padarincang - Serang.
- Curug Cikotak, di Padarincang - Serang.
- Curug Sawer, di Padarincang - Serang.
- Curug Sawer Ciomas, Desa Sukadana, Ciomas - Serang.
Diolah dari berbagai sumber:
- http://sites.google.com/site/wisataairterjun/banten-1/curug-cigumawang---serang
- http://sites.google.com/site/wisataairterjun/banten-1/curug-betung---serang
- http://sites.google.com/site/wisataairterjun/banten-1/curug-lawang
Pesona Air Terjun (Curug) Di Serang - Banten
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Senin, Oktober 10, 2011
Rating:
Air terjun yang indah....
BalasHapus_____________________________________
http://midikaraoke-hennyfadilla.blogspot.com/
mau juga nih kesini,
BalasHapuscz terlihat sangat mengasikan dan tenang
ngarang dan menyesatkan dech
BalasHapuscigumawang bukan berarti bawang
dalam bahasa sunda, seperti halnya kata “gumeulis” dari kata “geulis”. “gumantung” dari kata “gantung”, “gumaseum” dari kata “aseum”, “kumeruk” dari kata “keruk”
begitu juga “gumawang” dari kata “awang” yg bisa diartikan bayang atau juga bayangkan, ada juga yg mengartikan awang2
dimana orang tua jaman dulu yg pertama kali melihat air terjun itu menganggap tingginya tak terbayangkan, atau seperti jatuh dari awang-awang
dan nama cigumawang tida bisa dipisahkan mnjadi nama gumawang, seperti nama ciomas menjadi nama omas (adik mandra)
smoga brmanfaat.
lama juga ga pulang ke padarincang
jadi kangen kebunku yang daiatas leuwi binglu cigumawang