Ini catatan musim mudik saya di tahun 2019, atau 1440 Hijriyah.
Cuti Bersama Lebaran
Diawali dengan simpang siur dimulainya cuti lebaran, info awal berseliweran cuti lebaran tahun ini sebanyak 11 hari kalender, terhitung dari tanggal 30 Mei sampai dengan 9 Juni dan masuk kembali kerja pada tanggal 10 Juni 2019. Lumayang panjang!
Kenapa panjang sekali? Tanggal 30 Mei merupakan tanggal merah alias libur nasional jatuh pada hari Kamis, praktis Jumatnya adalah hari kejepit nasional sehingga diharapkan ditetapkan juga sebagai hari libur/cuti bersama.
Akan tetapi, akhirnya keputusan pemerintah sebagai regulator memutuskan cuti lebaran tahun 2019 terhitung tanggal 3 sampai dengan 9 Juni 2019. Bila ditambah dengan hari Minggu sebelumnya tanggal 2 Juni maka total hari liburan 8 hari kalender.
Kenapa tidak dihitung dari hari Sabtu? Ya, tanggal 1 Juni merupakan Hari Lahirnya Pancasila. Bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti saya, wajib hukumnya untuk mengikuti upacara bendera pada hari tersebut. Artinya tetap masuk kerja ke kantor walau hanya untuk mengikuti upacara tersebut.
Perjalanan Mudik
Siang hari setelah ba'dha dhuhur baru saya dan keluarga meninggalkan rumah untuk memulai perjalanan mudik lebaran tahun ini, setelah paginya harus mengikuti upacara bendera.
Singkat cerita, perjalanan dari Tangerang hingga tujuan di Jepara ditempuh dalam waktu 14 jam, cukup padat. Kemacetan terjadi paling lama di jalan tol Bekasi hingga Karawang, seperti biasa karena ada pembangunan jalan tol elevated walau pekerjaan tersebut sedang diliburkan. Nyaris 3 jam sendiri waktu dihabiskan di jalan tol tersebut.
Selepas Karawang memasuki Cikampek arus mulai ramai lancar hingga Cirebon. One way diberlakukan dari pintu tol Cikampek Utama hingga Pemalang.
Perjalanan Balik
Liburan lebaran tahun ini dihabiskan di rumah orang tua saja hingga tanggal 8 Juni 2019. Pagi hari, jam tujuhan saya dan keluarga meluncur menuju Tangerang. Melewati kota Kudus, lalu lintas Kudus - Demak - Semarang sudah cukup ramai oleh pemudik. Mobil-mobil plat Jabotabek berseliweran dengan dominasi plat B. Memasuki tol Semarang, kepadatan terjadi menjelang rest area Semarang, lebih dari 5 kilometer dari arah Demak, dan katanya lebih panjang lagi dari arah Unggaran.
Memasuki jalan tol Semarang - Batang cukup lancar hingga Cirebon. Selepas Cirebon, saya mengalami kemacetan pada kilometer 86 ruas Cipali. Kemacetan ini hingga pintu tol Cikampek Utama. Oh ya, ruas Cipali sudah diberlakukan one way dari Brebes.
Sekitar 5 kilometer menjelang pintu tol Cikampek Utama praktis kendaraaan pemudik tidak bergerak. Macet total. Info yang saya pantau lewat twitter, kemacetan terjadi di setiap rest area sepanjang tol Cikampek - Jakarta walau sedang diberlakukan contra flow satu jalur.
Dari jam 4 sore macet di Cipali, hingga menunggu diberlakukannya one way jam 9 malem tertahan di pintu tol Cikampek Utama. Setelah diberlakukan one way ini, kebetulan saya mengambil jalur kanan sehingga lancar hingga ke Tangerang pada jam 12.00 malam. Sedangkan arus jalan kiri masih mengalami kemacetan karena keberadaan rest area.
Arus balik lebaran tahun ini saya tempuh dengan 17 jam perjalanan.
Memang, mudik tanpa macet, seperti sayur asem tanpa garam. Nikmati saja prosesnya yang penting: Keep spirit! Be happy!
Catatan Singkat Mudik 2019
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Senin, Juni 10, 2019
Rating:
Tidak ada komentar: