Menyusuri Kemegahan Anak Gunung Krakatau (Bagian Ketiga)

Minggu, 11 September 2011, 02.00 WIB (Dini Hari) ...

Memasuki hari kedua menginjakkan kaki di Pulau Sebesi, dini hari sudah melakukan persiapan untuk melanjutkan trip. Tujuan ini merupakan tujuan utama yaitu mendaki kemegahan Anak Gunung Krakatau ... Alasan dini hari sudah bersiap-siap adalah agar sesampainya disana masih pagi sebelum mentari terbit sehingga bisa menyaksikan mentari terbit di Gunung Krakatau, alasan kedua adalah agar pendakian yang dilakukan di Gunung Krakatau masih pagi hari, sebelum terik mentari bersinar dengan garangnya. Gunung Krakatau merupakan gunung aktif, dimana jalur pendakian yang dilalui merupakan area terbuka berpasir, sehingga bila siang hari akan terasa menyengat panasnya matahari membakar kulit, sunblok pun tiada ngaruuuuuhh .... ckckckkk .... Setelah berbagai persiapan dilakukan, termasuk perlengkapan snorkling karena rencana setelah tracking Krakatau akan melakukan snorkling kembali setelah kemarin mengalami "kegagalan". Dengan sarapan ala kadar di warung yang ada, rajin juga tuch warung dach buka dini hari, mungkin karena sudah biasa untuk trip-trip sebelumnya selalu persiapan dini hari sehingga beliau menyediakan cukup goreng-gorengan dan mie rebus serta mie goreng, ditambah kopi atau teh hangat cukuplah untuk menganjal perut kosong nie ....

03.00 WIB ... Perjalanan menuju Anak Gunung Krakatau dan berlayarlah kami dengan cerianya ... Perjalanan dari Pulau Sebesi menuju (Pulau) Anak Gunung Krakatau ditempuh kurang lebih 1,5 jam dengan melintasi Selat Sunda dengan ombak yang cukup membuat personil tidak nyaman tidurnya karena terasa mual dan pusing, belum lagi angin yang tajam menyambar dengan kerasnya ... tetapi dengan semangat dalam dada tiada surut untuk mengarungi Selat Sunda ini ... maju terus menyongsong Krakatau ....

04.30 WIB ... sebelum mentari terbit kami rombongan kapal I telah merapat di Pantai hitam Gunung Krakatau, ternyata kedatangan kami sudah disambut dengan rombongan dari trip lain yang melakukan camping disini, karena kami lihat ada beberapa tenda terpasang. Ternyata ada dua rombongan, pertama dari pribumi dan dari turis manca negara (setelah tanya-tanya oleh salah satu rekan, mereka berasal dari Inggris tetapi tinggal di Singapura). Sambil menunggu rombongan kapal II, istirahatlah kami dan tak lupa untuk bernarsis ria, foto sana foto sini ... Ternyata setelah ditunggu-tunggu cukup lama, rombongan kapal II tidak juga tiba, mentari sudah terbit dan jam sudah menunjukkan 06.00 WIB. Akhirnya kami putuskan untuk melakukan pendakian tracking duluan tanpa menunggu lagi rombongan kapal II ... hayooo ... brangkaaaaaaaaaatttt .... !!! Perjalanan menyusuri pasir-pasir material dari Gunung Krakatau dilakukan dengan penuh semangat, tetapi melelahkan juga ... bukit pasir didaki dan membutuhkan waktu kurang lebih satu jam hingga batas yang diizinkan dalam tracking Anak Gunung Krakatau ini, sesuai dengan petunjuk Penjaga/Pengelola. Berikut suasana pendakian ....

Jalan yang ditelusuri merupakan jalan pasir sehingga perjalanan terasa berat, dan memang walau jam masih pagi sudah terasa hangatnya mentari pagi, bagaimana kalau siang nanti yaa ... tidak terbayang puaannaaasssnyaaa ..... Menempuh kurang lebih satu jam akhirnya kami sampai ditepi puncak Anak Gunung Krakatau, terlihat menjulang tinggi, berpasir, dan aroma belerang yang tajam ... Seketiga rasa lelah setelah mendaki hilang melihat pemandangan dari ketinggian pulau-pulau sekitar Anak Gunung Krakatau, lautan luas dan gunung-gunung sekitar, sangat indah di pagi hari, cuaca yang cerah dan langit membiru menambah kemegahan ciptaan Tuhan ... Selebihnya kegiatan diisi dengan canda ria, berfoto ria ... lihat saja:

Setelah sekian lama kami berada di atas, baru terlihat rombongan kapal II menyusuri pasir untuk mendaki menyusul kami. Setelah sampai di atas juga baru kami dapat informasi ternyata keterlambatan rombongan kapal II akibat dari sang kapten kapal/nahkodanya yang terlambat, baru jam 05.00 WIB mereka berangkat dari Pulau Sebesi, selisih 1,5 jam dari rombongan kami .... ckckckkkk ... Panas makin terasa dikulit, padahal waktu masih terasa pagi, blom siang-siang banget ... akhirnya kami putuskan untuk turun karena dianggap sudah cukup pengalaman dekat dengan sumber kawah Anak Gunung Krakatau ... Keluarga Cemara Ala BPI Istilah Keluarga Cemara pertama kali dicetuskan oleh rekan Zhy, istilah ini dikeluarkan karena kami yang terdiri dari lima personil selalu berada di belakang kapal mulai dari pemberangkatan sampai kepulangan dari Anak Gunung Krakatau. Terdiri dari Abi dan Umi beserta 4 anggota keluarga yang lain: Detriman, Zhy, Didie, Samiaji .... berikut foto-foto dari "Keluarga Cemara":