Mengenal Wajah "Banten Tempo Doeloe" (Bagian Pertama)

Sepertinya pepatah "Tak Kenal Maka Tak Sayang" masih relevan bagi kita yang mencintai Banten, baik orang-orang yang berasal dari bumi Banten, tinggal di Banten, ataupun yang mengenal Banten. Salah satu upaya untuk "mencintai" Banten, tidak lah salahnya kita coba lihat, foto-foto atau gambar-gambar tentang "Banten Tempo Doeloe". Dengan melihat "Banten Tempo Doeloe", kita coba rasakan kejayaan, kemasyuran, dan kemakmuran "Banten Tempo Doeloe".

Foto dan gambar "Banten Tempo Doeloe" berikut, di olah dari berbagai sumber, dan sebisa mungkin diberi keterangan tentang foto/gambar tersebut. Untuk melihat lebih jelas, klik saja foto/gambarnya.

1724: Denah Kota Banten oleh François Valentijn yang pernah ke Banten tahun 1694.
Dari buku berjudul "Valentijn, Beschrijving van Groot Djava, ofte Java Major, Amsterdam, 1796.
Ludwig Bachhofer, India Antiqua (1947:280). (sumber foto)

 1935: Peta daerah Banten dengan sekelilingnya yaitu Batavia dan Butenzorg.
Dari buku: P.R. Bos - J.F. Niermeyer , "Schoolatlas der Geheele Aarde", J.B. Wolters, Groningen - Den Haag - Batavia, 1935

 1915-1926: Mesjid Kasunyatan, Serang, Banten.
Juru foto: G.F.J. (Georg Friedrich Johannes) Bley. (sumber foto)

 1865-1872: Pemandangan di Banten. Pelukis: Abraham Salm (sumber foto)

 1900-1950: Pendaratan di Banten. Pelukis W. Leijdenroth van Boekhoven (sumber foto)

 1859: Reruntuhan Kraton Dalam di Banten. (sumber foto)

 1933: Reruntuhan Kraton Kaibon, Banten. (sumber foto)

Demikian beberapa foto dan gambar tentang Banten dimana foto dan gambar tersebut bersumber dari http://luk.staff.ugm.ac.id, selanjutnya ada beberapa foto/gambar lagi tentang Masjid Agung Banten, silahkan lanjut ke Bagian Kedua.

Mengenal Wajah "Banten Tempo Doeloe" (Bagian Pertama) Mengenal Wajah "Banten Tempo Doeloe" (Bagian Pertama) Reviewed by Massaputro Delly TP. on Selasa, Juni 12, 2012 Rating: 5

2 komentar:

  1. its a very insightfull article, lets check this out https://unair.ac.id/tentang-unair-sejarah/

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari belajar dari sejarah, terima kasih sudah berunjung

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.
close