Kunci utama didalam travelling photography adalah membuat hasil foto tersebut dapat dimengerti dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, alias tidak untuk dinikmati sendiri oleh si pengambil gambar (tukang foto).
Usahakan untuk menangkap mood dan budaya dari tempat-tempat yang Anda kunjungi. Dan jika Anda beruntung, Anda bisa menjual foto hasil perjalanan ini ke orang lain. Sungguh menyenangkan pastinya.
Berikut ini tips-tips jitu didalam travelling photography :
Foto pemandangan (landscape) sangat mudah untuk diabadikan, karena obyeknya yang selalu diam dan kita pun bisa mengambil dari sudut pandang dari manapun untuk membuat foto kita berbeda dari biasanya. Perhatikan exposure yang akan diambil, usahakan mengambil beberapa buat exposure (bracketing) sehingga nantinya bisa dipilih exposure mana yang terbaik. Anda pasti tidak ingin kembali ke tempat itu untuk mengambil foto yang sama lagi bukan ? Capture dalam bentuk RAW apabila memungkinkan di settingan kamera Anda.
Foto pemandangan malam hari sungguh mengagumkan siapa saja yang melihatnya. Apalagi jika kontras warna yang dihasilkan bisa detail dan cerah. Gunakanlah tripod untuk hasil yang tajam dan shutter speed yang lebih lama (lambat) untuk mengabadikan ekor cahaya dari lampu-lampu kendaraan yang berkelebatan.
Awali hari perjalanan Anda sebelum terbitnya matahari di ufuk timur. Karena beberapa saat sebelum matahari terbit secara sempurna, warna-warna yang ada begitu indah dan mengagumkan untuk diabadikan. Gradasi dari warna kuning, orange cemerlang dengan warna biru dan hitam legam malam di ufuk timur sana pasti tidak akan Anda lewatkan begitu saja khan ?
Jangan lupa pula untuk mengabadikan berbagai jenis makanan khas dari daerah tempat Anda berwisata. Rujak cingur, Sate Ayam, Gudeg Jogja ataupun Coto Makassar yang disajikan dari tempat asalnya pasti akan berbeda situasi dan suasananya dengan yang ada direstoran di kota-kota besar. Jika memungkinkan, abadikan juga proses pada saat persiapan dan cara penyajian dari makanan khas tersebut, berikut dengan tungku dan jelaganya yang menghitam pasti lebih bercerita banyak kepada orang lain.
Buat foto yang benar-benar unik, lain daripada yang lain terhadap obyek yang sering diabadikan. Coba ambil sudut lebih kebawah (frog view) ataupun sudut yang ekstreem diatas (bird view) untuk memberikan kesan yang berbeda dari biasanya.
Foto perjalanan belumlah lengkap jika kita belum mendapatkan ciri khas dari tempat tersebut. Jam Gadang di kota Bukittinggi, Tugu Monas di Jakarta, Jembatan Merah di Surabaya ataupun gerbang selamat datang di masing-masing kota pasti bisa bercerita lebih banyak. Jangan lupa untuk mengabadikan ciri-ciri khas dari tempat Anda berkunjung sekecil apapun itu.
Abadikan pula orang-orang disekitar tempat Anda berwisata, lengkap dengan pakaian sehari-hari mereka ataupun dengan aksesoris-aksesorisnya. Karena masing-masing lokasi pasti mempunyai ciri khasnya tersendiri, dan itupun tidak setiap hari kita bisa menemuinya ditempat lain.
Ketika berbelanja oleh-oleh, jangan lupa untuk mengabadikan pernak-pernik ataupun makanan yang mereka jual. Abadikan juga lokasi sekitar dimana Anda berbelanja. Siapa tahu ada rekan ataupun saudara yang tertarik untuk membeli oleh-oleh yang Anda beli suatu saat nanti ketika berkunjung ke tempat itu.
Satu hal yang perlu dilakukan, begitu sampai dirumah selepas perjalanan, langsung buat backup terhadap semua foto-foto yang telah diambil (semisalnya diambil dalam format digital). Beri nama dan keterangan yang jelas dari masing-masing foto yang ada, jangan biarkan nama file tersebut tetap dalam nama default dari kamera Anda. Nama file “Foto keluarga di air terjun.jpg” akan lebih mempunyai arti daripada “IMG_34325.jpg”, bukan ?
Semoga travelling Anda yang akan datang akan menghasilkan foto-foto yang lebih keren lagi.
Sumber : yudhiapr.blogdetik.com
Tidak ada komentar: