Pasca #IndonesiaTerserah Muncul #TerserahIndonesia


Belum reda tagar Indonesia Terserah, kini muncul tagar Terserah Indonesia di cuitan twitter dan menjadi topic trending.

Tagar Indonesia Terserah atau #IndonesiaTerserah sampai menjadi perhatian media asing Reuters dengan tajuk '#IndonesiaWhatever: Indonesians vent online over virus response', Senin (18/05/2020). Menurut Reuters, kantor berita yang berbasis di London, Inggris, tagar tersebut sebagai respons kebijakan pemerintah Indonesia terhadap pandemi virus corona dan perilaku banyak orang Indonesia.

Lebih lanjut dikatakan, pada hari Senin, tagar tersebut telah menarik lebih dari 400.000 likes dan menjadi salah satu tren teratas di Instagram dan Twitter. Indonesia terus mencatat ratusan kasus virus korona baru setiap hari. Totalnya sekarang melampaui 18.000, dan para ahli kesehatan skeptis epidemi itu terkendali.


Tagar Indonesia Terserah disuarakan oleh warganet, khususnya tenaga medis Indonesia menyikapi 2 peristiwa terjadinya kerumunan orang di masa pandemi ini. Kedua peristiwa itu adalah berkumpulnya masyarakat pada saat penutupan gerai McDonald's yang berada di Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, serta antrean panjang para calon penumpang yang berada di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Kedua peristiwa ini justru terjadi saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Setelah #IndonesiaTerserah, saat ini trending kembali #TerserahIndonesia, Selasa pagi (19/05/2020), saat tulisan ini dirilis sudah terdapat 80.300 tweets. Tagar ini juga diikuti oleh ungkapan "We are fighting 2 pandemics. Covid-19 and Stupidity."

Sama seperti di balik munculnya tagar Indonesia Terserah, tagar #TerserahIndonesia pun muncul karena masih saja terjadi kerumunan masyarakat Indonesia pada pusat perbelanjaan, baik modern maupun tradisional, apalagi saat ini menjelang lebaran Idul Fitri. Kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja menjelang lebaran sepertinya tidak tertahankan padahal masih dihantui oleh wabah pandemi.

Kawasan Pasar Jatibaru, Tanah Abang, dan Pasar Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat menunjukkan ketidakpatuhan masyarakat di tengah PSBB. Selain itu, viral juga foto-foto kerumunan orang dan pedagang pada pengunjung di Jember Roxy Square Jawa Timur, Pasar Anyar atau Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, serta Pusat Pertokoan Royal Kota Serang Banten.

Hal ini sangat memprihatinkan Majelis Ulama Indonesia, kecewa dengan sikap pemerintah yang memberikan reaksi berbeda pada kerumunan orang ibadah dan kerumunan warga di pusat perbelanjaan. MUI menilai adanya ambivalensi atau pertentangan sikap pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19. Di satu sisi, pemerintah dengan tegas mencegah orang untuk berkumpul di masjid melaksanakan shalat Jumat dan shalat berjamaah. Tetapi, di sisi lain, pemerintah tidak mengambil tindakan tegas untuk menghadapi masyarakat yang berkumpul di pasar, pusat perbelanjaan, hingga bandara.


"Yang menjadi pertanyaan mengapa pemerintah hanya tegas melarang orang untuk berkumpul di masjid, tapi tidak tegas dan tidak keras dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, mal, bandara, kantor dan pabrik?" kata Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas dilansir tribunmataram.com (19/05/2020).

Untuk itu, diingatkan kembali kepada warga Indonesia untuk menaati pembatasan sosial dan pembatasan fisik (social distancing & physical distancing) agar wabah cepat mereda di Indonesia. Tanpa ada kedisiplinan, korban berjatuhan akan semakin besar saja. Disiplin diri untuk tidak menciptakan kerumunan dan selalu menerapkan protokol kesehatan.

Ramadan dan lebaran tahun ini memang beda. Yuk, utamakan kesehatan daripada beresiko tertular virus, tetap di rumah saja.
Pasca #IndonesiaTerserah Muncul #TerserahIndonesia Pasca #IndonesiaTerserah Muncul #TerserahIndonesia Reviewed by Massaputro Delly TP. on Selasa, Mei 19, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close