Setelah dari Taman Edukasi Banksasuci, gowes pagi saya lanjutkan ke bantaran Sungai Cisadane lainnya, yaitu Cisadane River Promenade. Berada di di samping Jembatan Teuku Umar, dibangun oleh Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2017 dengan menghabiskan anggaran 600 juta rupiah.
Cisadane River Promenade juga sebagai ruang terbuka hijau (RTH), bantaran sungai di rubah menjadi beton mirip dermaga. Di lengkapi dengan kursi taman dan pembatas pagar besi agar tidak membahayakan pengunjung beraktivitas di area ini.
Sore hari, apalagi weekend, banyak masyarakat berkunjung untuk menikmati matahari tenggelam di sisi Sungai Cisadane. Pemancing pun tidak ketinggalan berburu ikan air tawar yang hidup di sungai, selain gabus, banyak di dapat ikan lele. Banyaknya ikan lele di Sungai Cisadane tidak lepas dari tradisi orang tionghoa yang berada di sepanjang sungai.
Tradisi melepas ikan lele, dan juga ikan mas, belut dan burung dilakukan oleh umat Tionghoa, dipercaya untuk membuang kesialan dalam setahun ke depan. Melepas makhluk berjiwa ke alam sama saja memberi kebebasan dan melepas kesialan.
Promenade menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya tempat untuk berjalan-jalan. Ya, sebagai ruang terbuka hijau di daerah perkotaan padat penduduk. Cisadane River Promenade menjadi alternatif masyarakat membawa keluarganya untuk berjalan-jalan menghabiskan waktu dan bercanda di sepanjang jalan RTH terebut.
Sayangnya tidak tersedia area parkir kendaraan, baik R.2 maupun R.4. Akhirnya bagi masyarakat yang akan berkunjung di RTH menggunakan trotoar untuk memarkir kendaraannya, walau terdapat rambu-rambu di larang parkir.
Sebelum ke area RTH, saya juga mengamati Jembatan Teuku Umar II. Jembatan sebagai pemecah kemacetan di wilayah Karawaci ini di cat dengan warna merah putih, maka saya sebut saja Jembatan Merah Putih Tangerang.
Beraktivitas Ceria Di Cisadane River Promenade
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Selasa, Juli 07, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: