Simpang Lima Semarang: Mudik Idul Adha 2020 Serasa Idul Fitri


Wabah pandemi virus corona atau COVID-19 mengharuskan orang untuk tetap berada di rumah saja. Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat di awal-awal pandemi menyerang Indonesia, tepatnya di Maret hingga Juni 2020. Kini, walau tren pandemi belum berakhir Pemerintah sudah mulai melonggarkan aturan ketat pembatasan perjalanan orang dan barang. Transportasi umum maupun pribadi sudah di bolehkan beroperasi dan melintas antar daerah. Salah satu pertimbangannya adalah agar ekonomi bergerak kembali, jangan sampai gangguan sektor kesehatan akan membuat sektor ekonomi semakin terpuruk.

Akibat pandemi, beberapa negara sudah memasuki resesi ekonomi, termasuk Indonesia pun terancam ke jurang resesi tersebut. Untuk itu, pemerintah sedikit demi sedikit mulai melonggarkan aktivitas ekonomi. Selain transportasi umum, beroperasinya mall dan pusat perbelanjaan lainnya ikut menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi ini. Pun tidak ada lagi larangan mudik pada Idul Adha 1441 H atau 2020.


Idul Adha 1441 H atau 2020 ini bertepatan hari Jumat. Hal ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mudik karena memiliki waktu cukup 3 hari hingga hari Minggu. Apalagi di Pulau Jawa dengan terhubungnya jalan Tol Trans Jawa sehingga waktu tempuh semakin singkat. Mudik tertunda Idul Fitri pun membanjiri jalan-jalan.

Biasanya saat Idul Adha masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa tidak terlalu banyak melakukan aktivitas mudik. Namun, tahun ini karena adanya larangan mudik pada Idul Fitri kemarin akhirnya masyarakat meluapkan keinginan mudiknya pada Idul Adha. Kepadatan jalan tol dan arteri yang biasa ditemukan pada Idul Fitri terjadi juga pada Idul Adha tahun 2020.

Begitu juga dengan saya dan keluarga, ziarah tertunda ke makam bapak dari bulan Februari baru terlaksana pada musim libur Idul Adha ini. Walau perjalanan singkat namun dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Termasuk untuk traveling singkat seputaran Kota Semarang (31/07/2020).

Enam bulan lamanya terkungkung tidak bisa kemana-mana, akhirnya dapat melepas penat melakukan perjalanan jauh. Menikmati suasana berbeda dari kegiatan work from home selama enam bulan.

Alun-alun Semarang di Kawasan Simpang Lima menjadi tujuan pertama. Berada di keramaian malam tepat di jantung ibukota Jawa Tengah. Terpenting adalah tetap membawa disinfektan dan jaga jarak. 

Ada yang berbeda alun-alun di Jawa Tengah dengan di daerah Jawa Barat. Bila di kota-kota Jawa Tengah secara umum tetap dipertahankan bahwa alun-alun merupakan area terbuka berupa padang rumput atau lapangan luas. Di sini masyarakat dengan bebas bermain dan bercanda atau sekedar nongkrong bermodal tikar. Jangan khawatir, jajanan makanan dan minuman khas setempat pun tersedia.


Sedangkan alun-alun di daerah Jawa Barat sudah mengalami renovasi, berupa taman atau area bermain berupa ruang terbuka hijau (RTH). Fungsi alun-alun sebagai lapangan terbuka sudah minim atau hilang sama sekali. Alun-alun berisikan taman dan sarana olah raga.

Penambahan lampu-lampu besar menerangi seluruh area lapangan menjadikan Alun-Alun Semarang banyak di kunjungi masyarakat hingga larut malam. Selain itu, gedung-gedung sekitar alun-alun pun dipenuhi cahaya membuat latar alun-alun semakin indah. Apalagi keberadaan sepeda hias penuh cahaya bagi pengunjung yang berkeinginan berputar-putar mengelilingi alun-alun. Bila lapar, pusat jajanan pun tersedia di pinggir jalan sekitaran alun-alun.


Simpang Lima Semarang: Mudik Idul Adha 2020 Serasa Idul Fitri Simpang Lima Semarang: Mudik Idul Adha 2020 Serasa Idul Fitri Reviewed by Massaputro Delly TP. on Kamis, Agustus 06, 2020 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close