Potensi Wisata Curug Sawer Ciomas Serang



Masih asli, belum banyak dijamah orang namun memiliki potensi besar wisata Banten. Berjarak 22 km dari KP3B (Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten) Palima Kecamatan Curug Kota Serang hingga Kampung terakhir, Kampung Kalapa Desa Cisitu Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang. 

Kendaraan roda dua dan empat serta sepeda sekali pun berhenti di sini untuk di parkirkan. Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki memasuki hutan, jalan setapak naik turun bukit. Namun untuk roda empat sangat terbatas lahan parkir yang tersedia, area parkir merupakan halaman rumah warga. Praktis membawa roda dua bisa dititipkan hingga ujung jalan kampung sebelum memasuki perkebunan atau hutan. 

Lama perjalanan kurang lebih satu jam dari Kampung Kalapa menuju Curug Sawer. Melintasi kebun, irigasi, persawahan dan hutan dengan kondisi jalan setapak tanah dan berbatu. Tergadang harus merambah semak karena jarang dilewati. 


Tidak ada panduan atau penunjuk jalan ke arah curug, sebaiknya gunakan warga setempat sebagai penunjuk jalan, kecuali sudah pernah dan hapal jalannya. Warga setempat sangat bersahabat dan ikhlas menghantarkan pendatang/pelancong yang ingin ke curug. Berkomunikasi dan tetap sopan untuk bertanya terkait tujuan akan ke curug tersebut. 

Curug Sawer belum dikelola oleh Pemerintah Daerah maupun warga, sehingga belum ada pengenaan tarif apapun. Termasuk untuk warga yang bersedia menghantarkan sebagai guide, namun sebagai tanda penghormatan dan terima kasih tentunya sangat baik menyisihkan uang buat mereka.

Warga Kampung Kalapa yang mendampingi saya dan menunjukkan lokasi, Bapak Ahmad sangat baik dan bersahabat. Bahkan sepulangnya saya dijamu di kediamannya. Sangat rekom buat para pelancong yang akan ke Curug Sawer meminta bantuannya sebagai guide. Pak Ahmad beralamatkan di Kampung Kalapa No. 20 RT.07 RW.03 Desa Cisitu Kecamatan Ciomas, Serang. Area rumahnya pun luas untuk parkir sepeda atau kendaraan roda dua, mobil tidak bisa.

Potensi Wisata Yang Besar

Curug Sawer memiliki potensi besar untuk wisata di Kabupaten Serang, memiliki debit air yang stabil karena berada di hulu sungai di kaki Gunung Karang Pandeglang. Memiliki air yang jernih dengan suhu udara dingin tentunya membuat kesegaran dan kenyamanan sendiri.

Namun, hingga kini belum tampak dikelola, baik oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat setempat. Tidak ada penunjuk arah dari jalan besar menuju objek Curug Sawer yang melewati Kampung Kalapa Desa Cisitu. Termasuk penunjuk arah dari Kampung Kalapa menuju curug (air terjun).

Obrolan saya dengan Pak Ahmad sebagai warga setempat sedikit memberikan saran berkaitan dengan potensi wisata alam ini, diantaranya:
  • Penyediaan area parkir untuk kendaraan roda empat (mobil). Sebenarnya halaman rumah warga cukup luas untuk dijadikan parkir mobil, namun halaman tersebut di pagar berbentuk tembok permanen dan hanya selebar motor saja yang bisa memasukinya. Paling tidak dengan melakukan rehap terhadap pagar tersebut lebih terbuka sehingga mobil bisa memasuki area halaman rumah.
  • Peluang usaha warung makan minum. Para wisatawan sudah mulai tumbuh dan banyak yang melewati Kampung Kalapa, ini adalah potensi warga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Walau pengunjung hanya datang pada hari libur atau akhir minggu, tidak menutup kemungkinan bila semakin terkenal akan semakin banyak juga para pelancongnya. Warung ini tidak hanya di permukiman, tetapi di dekat lokasi curugnya. Wisatawan yang lelah di perjalanan tentunya akan tertarik melepas dahaga dan lapar dengan makan minum di lokasi wisata. 
  • Profesi penunjuk arah (guide). Lokasi curug yang berada di tengah hutan dengan medan perbukitan tentunya membutuhkan penunjuk arah bagi orang yang baru pertama kali datang. Memberdayakan warga setempat sebagai guide tentunya sangat membantu para penikmat alam. 
  • Pembuatan petunjuk lokasi wisata Curug Sawer. Petunjuk sangat penting, di mulai dari jalan besar (Jalan Raya Ciomas - Mandalawangi) hingga lokasi curug akan sangat membantu. Orang akan merasa dekat dan beranggapan tidak kesasar dengan keberadaan petunjuk tersebut.

Kesan saya berkunjung dan berinteraksi dengan warga Kampung Kalapa adalah keramahtamahannya. Sepanjang jalan berada di kampung tersebut, tegur sapa warga mewarnai perjalanan saya. Sapaan "Mampir pa" dari warga sangat menyejukkan hati, hal yang jarang ditemui di kota besar. Saya pun tak putus-putusnya tebar senyuman dan menyapa balik setiap ketemu warga untuk membalasnya.

Pengalaman ini saya dapat tatkala berolahraga sepeda di hari Rabu (23/09/2020). Sudah menjadi hobi saya berolahraga sekaligus mengeksplore potensi wisata. Tidak hanya dapat olahraganya saja, namun berinteraksi dengan warga setempat, mengenali potensi wisata yang ada maupun potensi ekonomi lainnya. 

Silahkan berkunjung ke Curug Sawer, nikmati alamnya, nikmati kesejukan airnya. Jangan tinggalkan jejak anda di sana berupa sampah atau jejak apapun selain jejak kaki dan kenangan anda. Salam Lestari!


Untuk foto lebih lengkap dan perjalanan ke Curug Sawer dapat di lihat pada akun Instagram saya.
Potensi Wisata Curug Sawer Ciomas Serang Potensi Wisata Curug Sawer Ciomas Serang Reviewed by Massaputro Delly TP. on Kamis, September 24, 2020 Rating: 5

10 komentar:

  1. Dari narasinya sepertinya tempat ini bagus banget. SAyang belom dikelola dengan baik. Tapi viralisasi dan pengelolaan tempat wisata juga bisa jadi pisau bermata dua. Kalau gak konsisten dan gak dirawat dengan baik bisa-bisa maah merusak tempat wisata tersebut. Masalah sampah juga kadang kali menjadi momok bagi wisata alam yang ada di Indonesia.

    Semoga Curug Sawer Ciomas ini bisa dinikmaati dan terjaga keindahan dan ke asriannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa, belum dikelola oleh Pemda atau Masyarakat, sudah dianjurkan utk dikelola oleh masyarakat demi perekonomian warga setempat. Namun tetap menjaga pelestarian alamnya.

      Hapus
  2. Sayang banget ya pemerintah belum mengoptimalkan tempat wisata ini. Padahal lumayan bisa meningkatkan pendapatan daerah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaa, semoga ke depan menjadi salah satu destinsi yg ramai dan dapat membantu ekonomi warga setempat.

      Hapus
  3. Pas bgt mau libutan ke daerah sana, besok mampir ah kE Curug Sawer buat salah satu tujuan liburan pas ksana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan, cari guide setempat agar tidak kesasar ... :)

      Hapus
  4. Semoga masyarakat lebih peduli yaa smaa lingkungannya. Nggak jd tmpt viral gpp tp makin lestari iya. Soalnya kalo viral biasanya malah suka ada aja yg merusak gt ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga, memang buah simalakama. Di viralkan lingkungan rusak, tapi kalau seperti ini saja sayang tidak dapat mendukung ekonomi warga.

      Hapus
  5. Aduh ya ampun rindu sekali bisa main ke curug begini. Kangen banget bangun pagi-pagi, trekking santai, main di pinggir curug, sembari foto-foto. Indonesia memang punya banyak hidden gems berupa curug yang bagus-bagus yaa. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idem, ini juga sebagai pelepas kangen dengan alam ... namun ga mau rame2, cukup sedikitan saja sebagai pelepas rindu ... :)

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.
close