Jejak perjalanan saya bersama rekan-rekan kantor ternyata belum terekam di blog ini, untuk kanal youtube dan instagram tentunya sudah. Nah, untuk menambah cacatan perjalanan wisata saya rekam kembali disini.
Jum'at 25 Oktober 2019 pagi hari, tepatnya jam 07.30 WIB kami sudah bersiap-siap meluncur ke lokasi wisata yang mulai viral di Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang Banten. Ada tiga kendaraan R.4 berjenis MPV kami gunakan menuju kesana.
Untuk menuju lokasi wisata, bila dari Kota Serang SANGAT TIDAK disarankan melalui
Padarincang walau Google Map menyarankannya, karena kondisi jalan rusak
dan tanjakan curam. Lebih baik via Pandeglang - Mandalawagi, lebih jauh
tetapi lebih bersahabat dengan mobil walau jalan berbatu juga.
Baca Juga: 9 Hal Yang Perlu Diketahui Tentang Negeri Di Atas Awan Ciusul Citorek Lebak Banten Terkini
Sebelumnya sudah ada tim survei lokasi tetapi mengunakan jalur Pandeglang, kami mencoba jalan via Padarincang untuk mengetahui kondisi jalan dan suasananya. Ternyata, kami harus beberapa kali berjuang karena mobilnya selip di jalan, padahal kondisi jalan kering, kalau basah atau hujan, kemungkinan tidak jadi menuju lokasi karena sulitnya medan.
Ah, mungkin ini menjadi catatan khusus bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat melihat kondisi jalan tersebut. Paling tidak bila kondisi jalan bagus akan menjadi akses menuju tempat wisata Curug Leuwi Bumi walau berada di lain kabupaten, namun dapat menghidupkan perekonomian warga sekitar jalan akses tersebut.
Singkat cerita, pos terakhir untuk kendaraan R.4 berada di Kampung Turalak Desa Ramea Mandalawangi menuju obyek wisata Leuwi Bumi Turalak Outbond & Adventure. Dari sini trakking sekitar 900 meter dengan kondisi jalan beton menurun, untuk pulang tentunya mendaki menguras energi. Tenang saja bagi yang tidak kuat menanjak lagi, ada abang ojek dengan membayar 25 ribu sekali jalan.
Sebagai destinasi baru, mulai berbenah sehingga mudah di akses dan penuh layanan. Curug Leuwi Bumi di musim kemarau seperti sekarang ini pun airnya masih mengalir jernih dan deras. Katanya, di atas curug ini merupakan pertemuan dua aliran sungai sehingga airnya cukup banyak. Tiket masuk dikenakan 10 ribu rupiah per orang. Bagi yang suka ngecamp juga bisa, biaya 50 ribu per tenda bila disediakan di sana, bila tenda bawa sendiri beanya 25 ribu per tenda. Cukup murah meriahkan!
Sebagai destinasi baru, mulai berbenah sehingga mudah di akses dan penuh layanan. Curug Leuwi Bumi di musim kemarau seperti sekarang ini pun airnya masih mengalir jernih dan deras. Katanya, di atas curug ini merupakan pertemuan dua aliran sungai sehingga airnya cukup banyak. Tiket masuk dikenakan 10 ribu rupiah per orang. Bagi yang suka ngecamp juga bisa, biaya 50 ribu per tenda bila disediakan di sana, bila tenda bawa sendiri beanya 25 ribu per tenda. Cukup murah meriahkan!
Kenapa disebut Leuwi Bumi? Karena ada pada curug kedalaman air mencapai 15 meter menembus ke dalam bumi. Hati-hati bila berenang disini. Fasilitas mushola, ruang untuk bersantai dan toilet pun tersedia. Mau kelapa muda pun tinggal pesan, sehat dan menyegarkan.
Selepas menikmati suasana alam, perjalanan pulang tidak melalui Padarincang Serang lagi. Jalur Kampung Turalak tempat lokasi parkir menuju Mandalawangi dan Kota Pandeglang. Walau ada yang masih berbatu, secara keseluruhan jalan sudah baik, hanya perlu peningkatan perawatan saja untuk menambah minat wisatawan menuju kesana.
Untuk melihat videonya dapat lihat disini.
Catatan Perjalanan Ke Curug Leuwi Bumi Mandalawangi Pandeglang
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Rabu, Juni 03, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: