Saya dan keluarga masih jalan-jalan di kawasan Kota Lama Semarang, setelah di Gedung Marba, juru foto lokal mengarahkan kami ke Gedung Spiegel (31/07/2020). Gaya foto pun diatur oleh juru foto yang dibayar seikhlasnya ini. Hasilnya pun luar biasa, selain memudahkan bagi para pengunjung untuk berfoto, jasanya pun memberikan pengaturan gaya foto.
Saya kutip dari berbagai sumber. Gedung H. Spiegel merupakan gedung peninggalan zaman kolonial Belanda yang terletak di Jl. Letjend Soeprapto No. 34, Kota Tua, Semarang. Pada jamannya dikenal sebagai Toko NV Winkel Maatschappij "H Spiegel", menjual pakaian dari merk-merk ternama dan dekorasi rumah seperti lampu minyak buatan Amerika. Toko ini menyediakan beragam barang rumah tangga baik, mulai dari kalangan dewasa hingga anak-anak. Dari perlengkapan dapur hingga kamar tidur. Dari perangkat keras hingga pakaian. Bisa dibayangkan kalau pengunjungnya pun pasti beragam pada zaman itu.
Baca Juga: Gedung Marba Menjadi Icon Kota Lama Semarang
Perusahaan ini pertama kali dibangun pada 1895 oleh kongsi pengusaha Austria-Hungaria keturunan Yahudi, terdiri dari Moritz Moses Addler (1854-1927), Herman Spiegel (wafat 1911), dan Ignacz Back (1873-1955). Selain toko Spiegel, ketiganya turut membangun Toko Adler (Kutaraja, Padang, dan Surabaya), Toko Louvre (Makassar, Surabaya).
Tak lama, Tuan H. Spiegel diangkat menjadi manajer perusahaan ini dan menjadi pemiliknya dalam jangka waktu lima tahun. Pada 1908, perusahaan ini menjadi perusahaan terbatas. Setelah berakhirnya kolonialisme Hindia Belanda, gedung ini bergeser dari fungsi awalnya. Sempat difungsikan sebagai gudang dengan kondisi terbengkalai dan tidak terawat. Pada 8 Juni 2015, setelah masa restorasi yang cukup lama, gedung ini menjadi Spiegel Bar & Bistro. Fungsinya berubah dari sebuah toko serba ada, lalu menjadi gudang, dan kini menjadi tempat makan.
Meski dimiliki oleh orang Austria, gedung ini sedikit terpengaruh dengan gaya Spanish Collonial. Hal itu dikarenakan pada era 1920-1930, area pertokoan memang dikuasai oleh pengusaha dari berbagai belahan dunia dan arsitekturnya pun menyesuaikan dengan selera pemilik.
Bangunan yang menghadap ke selatan ini memiliki dua lantai dengan langit-langit tinggi dan diperkokoh dengan susunan satu lapis batu bata khas bangunan di negara tropis. Jendela lonceng di sepanjang gedung, atap bangunan pelana dengan bahan penutup genteng, model jendela dengan lengkung di bagian atas dan berdaun ganda dengan panel kaca dan kayu, juga pintu berdaun ganda yang berada di dua sisi menjadikan bangunan ini terang juga tidak panas.
Nama SPIEGEL yang sempat memudar dimakan zaman, kini terpampang jelas dan besar di ketiga sisi gedung yang menempati persis sudut persimpangan jalan. Bagian dalamnya dibiarkan tidak tersekat. Wajar karena fungsi awalnya sebagai toko. Dengan posisinya yang persis di tepi jalan, gedung ini tidak memiliki area parkir sehingga semakin terkesan berada di Eropa. Setelah mengalami restorasi yang cukup lama, wajah gedung H. Spiegel ini tidak banyak berubah, salah satunya dilihat dari penunjuk arah angin kuno yang masih bertengger di puncak atap bangunan tersebut (dikutip dari wikipedia.org).
Menawannya Gedung Spiegel Kota Lama Semarang
Reviewed by Massaputro Delly TP.
on
Kamis, Agustus 06, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: